BENGKALIS, lintas Barometer.com
Hari pertama diberlakukan penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Kabupaten Bengkalis, tampak kerumunan dan titik keringat warga saat antrian gas elpiji 3 kilo gram di depan agen Tri Bhakti jalan Jendral Sudirman Kelurahan Sungai Pakning, jumat (15/05/2020).
Terjadinya kerumunan tersebut diduga langkanya gas elpiji 3 kg di Kelurahan Sungai Pakning dan sekitarnya, sehingga warga mulai antri dari pukul 06.00 pagi didepan pagar gedung agen Tri Bhakti hingga para warga dapat membeli gas yang mereka tunggu berjam-jam.
Dan menurut pantauan awak media lintas Barometer.Com di lapangan, pada pukul 07.30 wib para warga masih tetap antri dan belum bisa membeli gas elpiji dikerenakan agen penjual gas elpiji masih belum menjualkan gas tersebut kepada warga.
“Kami telah antri dan menunggu sejak pagi pak, ujar Ritonga salah seorang warga, sejak dari pukul 06.00 wib hingga sekarang ini sudah pukul 07.00, namun pagar gedung agen Tri Bhakti ini belum juga terbuka.”
Kalau kami tidak menunggu dan antri dari pagi, maka nanti kami tidak kebagian gasnya pak, tak ada gas Pakai apa kami mau masak nanti.ungkap Ritonga lagi.
Jadi dengan apa yang terjadi pagi ini siapa yang mau disalahkan, masyarakat berkumpul kerena ingin mendapatkan gas elpiji, agen Tri Bakti belum menjual kerna belum waktunya kerja, terus gimana dengan dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam pengawasan kelangkaan gas elpiji 3 Kg serta perdistribusian yang kurang tepat sasaran.(j)