PEMATANG OBO, lintasbarometer.com
Kepala Desa Pematang Obo, Pangibulan Sirait beraksi ala ‘koboi’ dengan menggebrak meja dalam ruang kerja.
Prilaku yang tidak mencerminkan seorang pemimpin dilakukannya di depan warga, Sekretaris Desa Pematang Obo, Wahyudin, serta warga lainnya, pada Rabu (15/9) siang lalu.
Peristiwa aksi ‘koboi oleh Kepala Desa Pematang Obo disebabkan kisruh pemilihan BPD, berawal salah seorang calon melakukan sanggahan dugaan kecurangan dalam proses pemilihan dan diterbitkan salah satu media online.
Setelah rada viral kisruh pemilihan BPD Pematang Obo, Kepala Desa mengundang calon BPD, Musliadi lewat pesan singkat WhatsApp a untuk datang ke kantor pada Rabu (15/9) lalu. Sebagai warga yang baik dan menghargai pemimpin, calon BPD Pematang Obo, Musliadi menghadiri undangan.
“Awalnya perbincangan bersama Kepala Desa didampingi panitia pemilihan BPD Pematang Obo, Wahyudin, dan seorang laki – laki dalam ruang kerja Pangibulan Sirait, berjalan santai rada ada perdebatan tentang proses pemilihan BPD di Desa Pematang Obo.
Lantaran Kepala Desa sarapan dulu, Musliadi berbincang dengan panitia pemilihan BPD, Wahyudin sambil menunggu Kepala Desa sarapan.
Setelah menyantap mie instan tiba – tiba, Pangibulan Sirait mengeluarkan nada keras seperti menggertak dan menggebrak dengan cara meninju meja kerjanya.
Calon BPD, Musliadi kaget dan terpancing emosi dan membalas perlakuan Kepala Desa yang memulai aksi ala ‘koboi’ tersebut, cerita Musliadi kepada sejumlah awak media online di bilangan Jalan Mekar Sari, Desa Pematang Obo, pada Kamis (17/9) sore lalu.
Arogansi Kepala Desa Pematang Obo menjadi buah bibir di kalangan masyarakat, terutama kalangan pemuka dan tokoh masyarakat desa Pematang Obo. Bahkan aksi ‘koboi’ Kepala Desa, Pangibulan Sirait bakal berbuntut panjang, sebab seorang pemimpin tak mesti menggebrak meja untuk mencari solusi dari sebiah permasalahan.
Para pemuka dan tokoh masyarakat khawatir, jika hal ini tidak segera disikapi bakal menjadi presedent buruk dan arogansi ini bakal berlanjut kepada warga – warga lainnya yang mengkritisi Kepala Desa ke depan.
Kepala Desa Pematang Obo, Pangibulan Sirait saat dikonfirmasi Awak media lewat selulernya, pada Jumat (18/9) siang lalu membenarkan aksinya.
”Iya benar saya gebrak meja. Kepala Desa manusia biasa bukan malaikat. Kantor desa sebuah lapangan, namanya di lapangan biasa gebrak meja, lain hal bila posisi sedang berada di rumah ibadah, itu tidak boleh,” ujarnya.
Picu Aksi Demo
Pemuka dan tokoh masyarakat Desa Pematang Obo rupanya sudah lama gerah dengan kinerja Kepala Desa Pematang Obo, Pangibulan Sirait selama menjabat Kepala Desa.
Puncaknya, aksi ‘koboi’ Kepala Desa yang menggebrak dengan cara meninju meja dalam ruang kerjanya bukan cerminan prilaku seorang pemimpin.
Prilaku Kepala Desa teresebut dinilai pemuka dan tokoh masyarakat Desa Pematang Obo mau mengkebiri demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Berdasarkan itu, masyarakat bakal mengancam aksi demo ke kantor desa dan kantor camat untuk mempertanyakan kisruh pemilihan BPD Pematang Obo. (rls/Lbr)
sumber : katakabar