PEKANBARU, lintasbarometer.com
Dinas Perkebunan Provinsi Riau mencatat harga Bahan Olahan Karet (Bokar) di tingkat pabrik acuan yakni Gapkindo dengan Kadar Karet Kering atau KKK 100 persen pada minggu ini mengalami penurunan dari minggu sebelumnya.
“Minggu ini harga Bokar di tingkat pabrik yaitu Rp22.000 per kilogram, turun Rp200 per kilogram jika dibandingkan pekan sebelumnya,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja, Selasa (28/12/2021).
Ia mengatakan, untuk tingkat petani maupun di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di Kabupaten/Kota Provinsi Riau yang menjadi sumber data pada minggu keempat bulan Desember 2021 harga Bokar bervariasi.
“Kalau untuk tingkat petani bervariasi, ada yang mengalami penurunan, ada yang masih sama dengan minggu lalu dan juga bahkan ada yang mengalami kenaikan,” ungkap Defris.
Dirincikan Defris, di tingkat petani/Koperasi Unita Bersama (KUB) Kabupaten Kampar sebesar Rp11.400,-/Kg tidak mengalami penurunan dan kenaikan harga dari harga minggu lalu atau harga minggu.
Selanjutnya di ingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hulu sebesar Rp. 10.671,-/Kg tidak mengalami kenaikan harga karena harga minggu ini masih sama dengan harga minggu lalu.
Di tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hilir sebesar Rp. 11.700,-/Kg minggu ini, artinya mengalami kenaikan harga dari harga minggu lalu sebesar Rp 100,-/kg.
“Sedang di tingkat Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Apkarkusi) di kabupaten Kuansing minggu ini harga Bokar sebesar Rp. 11.726,-/kg. Angka ini mengalami penurunan dari harga minggu lalu sebesar Rp 432,-/kg. Selanjutnya di tingkat UPPB Kabupaten Indragiri Hulu sebesar Rp. 10.700,-/kg, mengalami kenaikan dari harga minggu lalu sebesar Rp 100,-/kg,” jelasnya.
“Kita Dinas Perkebunan Provinsi Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Riau terus meningkat melalui upaya memperkuat kelembagaan petani karet untuk bergabung dalam UPPB sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat,” imbuhnya. (Rls)