PEKANBARU, lintasbarometer.com
Setelah lama ditunggu-tunggu, Provinsi Riau akhirnya kembali mendapatkan kuota vaksin Sinovac sebanyak 3.680 vial. Ribuan vaksin tersebut tiba di Pekanbaru Selasa (17/8/2021) dini hari.
Vaksin tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke kabupaten/kota untuk mempercepat program vaksinasi di Riau.
Kepala dinas kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir, Selasa (17/8/2021) mengatakan, vaksin tersebut tiba di UPT instalasi farmasi yang ada di Jalan Kesehatan kota Pekanbaru Selasa dini hari.
Vaksin tersebut selanjutnya didistribusikan ke kabupaten/kota.
“Dini hari tadi kami menerima vaksin Sinovac sebanyak 3.680 vial. Vaksin tersebut diperuntukan untuk kegiatan vaksin dosis pertama dan kedua,” kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakannya, selain vaksin Sinovac, dalam waktu bersamaan pihaknya juga menerima vaksin Moderna sebanyak 2.500 vial.
Vaksin tersebut juga saat ini sudah diperbolehkan untuk vaksin bagi masyarakat.
“Vaksin Moderna juga Riau Kembali dapat kuota sebanyak 2.500 vial. Itu di luar kuota untuk vaksin booster bagi para tenaga kesehatan,” ujarnya.
Untuk pelaksanaan vaksin sendiri, saat ini juga sudah bisa dilakukan di puskesmas. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan.
“Jadi masyarakat yang ingin vaksin saat ini juga sudah bisa di puskesmas. Jadi tidak harus ke vaksin center atau lokasi vaksin masal yang dibuat khusus,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengungkapkan, saat ini persoalan pasokan vaksin masih menjadi kendala dalam melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi di Provinsi Riau.
Padahal di sisi lain animo masyarakat yang mau divaksin cukup tinggi. Berbeda dengan saat awal-awal program vaksinasi mulai berjalan di Riau beberapa waktu lalu.
“Kalau sekarang antusias masyarakat untuk divaksin itu sangat tinggi, namun vaksin sekarang dibatasi oleh pemerintah pusat,” kata Gubri Syamsuar.
Gubri Syamsuar mengungkapkan, terbatasnya jumlah vaksin yang dikirim ke Riau terjadi hampir di semua daerah.
Sebab untuk pasokan vaksin di Indonesia masih berharap dari luar negeri. Sehingga, ada banyak tahapan yang harus dilewati sebelum vaksin tersebut sampai ke indonesia. Terlebih saat ini hampir semua negara juga membutuhkan vaksin.
“Vaksin ini kan datangnya dari luar negeri dan semua negara juga membutuhkan vaksin, maka semua ikut terkena dampaknya. Termasuk di Riau, jumlah vaksin yang kita terima juga terbatas jumlahnya,” ujar Gubri Syamsuar .
Melihat kondisi ini, Gubri Syamsuar mengajak masyarakat untuk bersabar. Pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya untuk melobi dan mengusulkan tambahan vaksin ke pemerintah pusat.
“Banyak masyarakat kita yang membutuhkan vaksin, termasuk untuk yang dosis kedua. Kami sudah sampaikan ke Pak Menteri kesehatan agar menambah jumlah vaksin di Riau,” katanya.
Usulan tambahan vaksin untuk Riau tersebut bukan tanpa alasan. Selain antusiasme masyarakat yang tinggi untuk divaksin, Gubri Syamsuar juga menyebut bahwa dengan kondisi perkembangan Covid-19 di Riau yang cukup tinggi saat ini pelaksanaan vaksinasi menjadi penting untuk dimasifkan lagi.
“Apalagi saat ini di Riau sudah ada empat daerah yang menerapkan PPKM level 4. Harusnya vaksin lebih banyak lagi diberikan untuk Riau,’ ujar Syamsuar.
“Sehingga kita bisa melakukan vaksinasi secara masif,” lanjut Gubernur Riau.
(Tp/ lbr)