BENGKALIS, lintasbarometer.com
Memasuki hari kedua, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, belum juga padam.
Pada Minggu (21/2/2021), Tim satuan tugas (Satgas) karhutla yang terdiri dari Manggala Agni Sumatera V Daerah Operasi (Daops) Dumai, Polri, TNI, BPBD, BBKSDA Riau dan masyarakat peduli api (MPA), tengah berjibaku memadamkan karhutla.
Pemadaman titik api menguras tenaga para tim. Selain akses ke lokasi cukup jauh, pemadaman api juga membutuhkan waktu karena kedalaman gambut mencapai tiga meter.
“Jarak tempuh ke lokasi sekitar 10 kilometer. Akses yang dilalui hutan, sungai dan kebun masyarakat. Jalan menuju ke lokasi hanya bisa ditempuh pakai sepeda motor untuk mengangkut peralatan pemadaman,” kata Kepala Manggala Agni Sumatera V Daops Dumai Ismail Hasibuan saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.
Kemudian, lanjut dia, pemadaman titik api juga sulit dilakukan karena gambut yang dalam.
Apalagi, api cepat meluas karena bahan bakar semak belukar gambut yang sudah mengering sejak dilanda musim panas.
Namun, tim sudah berhasil menyekat kepala api untuk mencegah meluas kebakaran semak belukar, hutan dan kebun sawit warga.
“Sudah kita sekat sekeliling. Saat ini kami fokus memadamkan api di bagian tengah,” ujar Ismail.
Ia mengaku sejauh ini memang tidak ada kendala dalam memadamkan api, karen sumber air tersedia di lokasi.
Hanya saja, untuk pemadaman titik api dibagian tengah, kata Ismail, perlu dengan bantuan helikopter water bombing.
“Kalau ada heli water bombing bisa cepat pemadaman di tengah. Kalau kita tim darat kan memadamkan api dari tepi menuju ke tengah, sehingga membutuhkan waktu cukup lama. Sementara kondisi kebakaran cukup luas,” kata Ismail. (Kompas)