BENGKALIS, lintasbarometer.com
Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Hang Tuah Duri, pusat kota dari empat kecamatan, Mandau, Bathin Solapan, Pinggir, dan Talang Muandau, sudah beberapa bulan belakangan padam di titik tertentu.
Lantaran lampu PJU padam, “Kota Duri” bak “Kota Mati” di malam hari. Tapi masyarakat Duri, khususnya yang bermukim di kawasan dua protokol tersebut tak kecewa dan tak pula marah.
Tapi, masyarakat Duri, terutama Kecamatan Mandau justru berbangga. Lantaran Dinas Perkimtan, Pemkab Bengkalis mau memecahkan “Rekor Muri”.
“Kita sebagai masyarakat, khusus Kecamatan Mandau, takkan kecewa apalagi marah. Masyarakat patut berbangga, sebab Pemkab Bengkalis lewat Dinas Perkim mau memecahkan Rekor MURI,” kata seorang warga, T Kasmara pada Kamis (11/2) kemarin.
Tiang lampu PJU bakal jadi monumen terpanjang di kawasan Jalan Sudirman dan Hangtuah Duri.
“Kami, sebagai bagian terkecil dari masyarakat cuma berharap “subsidi penerangan” dari pemerintah walau 4 persen dari tagihan lampu yang dipotong untuk PPJ Pajak Lampu Jalan (PPJ), dan menjadi PAD bagi Kabupaten Bengkalis,” ujarnya.
Dijelaskan Kasmara, kemungkinan penyebab lampu PJU padam, pertama
Pemkab bengkalis Tunggak pembayaran ke pihak PLN. Ironinya, kenapa Tahun 2020 ada kegiatan akhir tahun pemasangan lampu yang masih mengunakan sumber daya dari PLN.
Kedua, rusak disebabkan tidak ada perawatan, dan tidak adanya anggaran buat perawatan. Ketiga, menjadi momen proyek rutin bagi oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Padamnya lampu PJU sangat berisiko, seperti hampir setiap hari terjadi tabrakan disebabkan minimnya cahaya, terutama orang-orang tua kami yang mau sholat shubuh ke mesjid dan melakukan olahraga shubuh.
Hal ini berpotensi meningkatnya kriminal jalanan, seperti jamret, Begal, C3, dan lainnya, sebutnya.
(Katakabar)