PEKANBARU, lintasbarometer.com
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UNRI) menggelar aksi penolakan kenaikan BPJS yang dinilai mencekik masyarakat dengan kenaikan 100%.
Aksi ini berlangsung dihalaman kantor DPRD Provinsi Riau setelah zuhur. Meski aksi yang berlansung Kamis (12/12/19) tidak tergabung kedalam beberapa perguruan tinggi, namun tidak menyurutkan niat dan langkah berani dari BEM UNRI.
“Negara tidak seharusnya membebankan rakyat, hal ini jelas bertentangan dengan konsep jaminan perlindungan sosial,” ungkap Presiden Mahasiswa Unri Syafrul Ardi di Pekanbaru.
Menurutnya kenaikan BPJS ini memang bertujuan untuk mengurangi pembengkakakn defisit BPJS 32 Triliun, namun ini bukan merupakan solusi yang terbaik. Negara tidak seharusnya membebankan hal tersebut kepada rakyat.
Selain itu, dalam aksinya BEM UNRI turut mengecam pemberian grasi oleh Presiden Joko Widodo kepada terpidana korupsi mantan Gubernur Riau Annas Maamun. Syafrul merasa hal ini merupakan suatu bentuk tidak seriusnya presiden dalam menangani korupsi.
“Presiden mewacanakan hukuman mati bagi terpidana koruptor, tetapi pemberian grasi ini membuktikan kepemimpinan yang tidak tegas dalam penegakan hukum. (rls/jas)