Polisi Tangkap Terduga Pelaku Persekusi 2 Anggota Banser

Hukum Kriminal, Nasional10701 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Polisi telah menangkap pria berinisial SH yang diduga telah melakukan persekusi terhadap dua anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU). Saat ini, pelaku tengah diperiksa lebih lanjut oleh polisi.

Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan, polisi baru saja meringkus pelaku persekusi terhadap dua anggota Banser NU. Namun, dia belum membeberkan secara rinci tentang penangkapan tersebut.

“Iya betul (pelaku) sudah diamankan,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (12/12/2019).

Menurutnya, polisi saat ini tengah memeriksa pelaku secara intensif untuk mengetahui motif pelaku melakukan aksi persekusinya tersebut. Nantinya, polisi bakal membeberkannya bila sudah mengetahui detil kasus tersebut.

“Nanti akan kita jelaskan yah,” katanya

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni mengimbau masyarakat, khususnya kader Nahdlatul Ulama (NU), agar tetap tenang menyikapi kasus dugaan persekusi yang dialami dua anggota Banser dan menjadi viral di media sosial.

Bastoni memastikan polisi tengah menangani kasus tersebut dan semuanya tengah berjalan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Adapun peristiwa itu yang melibatkan dua nama ormas hanyalah sebuah kebetulan saja.

“Intinya dari pihak NU sudah mengimbau kepada massa Banser agar tetap tenang, karena kasus ini diserahkan ke pihak kepolisian sehingga jangan sampai terprovokasi atau menjadi besar, sampai terjadi perselisihan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (12/12/2019).

Di video yang menjadi viral itu, kata dia, pelaku mengaku-aku sebagai anggota ormas tertentu meski saat itu dia mengenakan pakaian biasa. Maka itu, bila memang benar begitu, tentunya itu hanyalah perbuatan oknum saja.

Polisi sejauh ini masih mendalami motif pelaku berinisial H itu melakukan persekusi dan memviralkannya ke media sosial. Polisi juga saat ini tengah mencari pelaku untuk dimintai keterangannya terkait kasus tersebut.

“Maka itu, diimbau menyerahkan diri untuk diproses sehingga masalah cepat selesai dan tak menjadi besar yang berdampak pada konflik antarormas. Kalau dari video dia menyebutkan salah satu (ormas), tapi saya pikir itu hanya oknum saja,” tukasnya. (*)

 

sumber : sindonews

banner 336x280