BENGKALIS, lintasbarometer.com
Dua anak muda asal Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Zakaria dan Anisah Rahmah Hamdani, lolos seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Nasional sebagai utusan Provinsi Riau pada ajang yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Penetapan nama calon peserta seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Nasioal utusan Provinsi Riau tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau nomor KPTS. 370/Dispora/IX/2020, tanggal 3 September 2020, ditandatangani Kepala Dinas, H Boby Rahmat.
Zakaria (29) warga Jangkang dinyatakan sebagai Pemuda Pelopor pada bidang Agama, Sosial dan Budaya, sedangkan Anisah Rahmah Hamdani (19) warga Bantan Tua sebagai Pemuda Pelopor bidang pangan.
Selain dua anak muda dari Kecamatan Bantan, ada dua utusan lain yakni Santi Setyaningsih asal Pekanbaru (bidang pendidikan) dan Muamar Khadafy asal Dumai (bidang pengelolaan SDA, lingkungan dan pariwisata).
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Bengkalis H Bustami HY memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang diraih anak watan Negeri Junjungan. Menurutnya, keberhasilan dua anak muda dalam sebagai Pemuda Pelopor dalam bidangnya, sangat membanggakan.
“Atas nama pribadi, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kami memberikan penghargaan setinggi-tinginya kepada Zakaria dan Anisah. Mudah-mudahan, keduanya akan mampu bersaing dengan para Pemuda Pelopor di level nasional,” ungkapnya.
Bustami yakin dan percaya prestasi yang diraih kedua anak muda ini, bukan dari kerja instan, tapi buah dari keseriusan dan kerja keras dalam membuat terobosan di kampungnya. Sebagai contoh Zakaria asal Desa Jangkang yang sudah satu tahun membuat Kampung Alquran di desanya. Begitu juga terobosan yang dibuat Anisah.
Sebelum sampai di level nasional, kedua pemuda ini mengikut seleksi di level Provinsi Riau, tepatnya Dinas Pemuda dan Olahraga. Para peserta melaksanakan bidang kepeloporan yang minimal sudah berjalan satu tahun hingga sekarang. Ada lima bidang, agama sosial dan budaya, bidang pendidikan, bidang pangan, bidang inovasi dan teknologi, dan bidang SDA dan pariwisata.
Diungkapkan Zakaria, dirinya bersama Anisah mengikuti seleksi dengan mengirimkan persyaratan administraasi. Peserta mengirimkan, makalah jenis kepeloporan yang dilakukan, beserta bukti dokumentasi, sertifikat dan surat keputusan. “Kemudian bukti nyata yang bermanfaat kepada orang banyak, dikirim berkas dengan CD,” ungkapnya.
Dari seleksi administrasi tersebut, sebanyak 20 orang dinyatakan lulus. Selanjutnya kata Zakaria, peserta mengikuti seleksi secara virtual yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau.
Wakut itu, kata Zakaria ditanyakan mengenai gambaran umum kegiatan, latar belakang pendidikan, seberapa besar pengaruh terhadap orang-orang sekitar. Tak hanya itu peserta ditanya sistem apakah sukarela atau dibayar, kalau dibayar dari mana dananya, perkembangan bagaimana dari awal sampai akhir (apakah ada progres).
Setelah mengikuti seleksi secara virtual, tersisa 10 peserta dipanggil ke Pekanbaru untuk mengikuti seleksi tatap muka. Hasil dari final, tersisa 4 peserta sebagai pemenang dari Provinsi Riau, dua orang diantara dari Kabupaten Bengkalis, yang bakal menjadi utusan Riau di level nasional
Sejauh ini, Zakaria belum tahu jadwal seleksi tingkat nasional. Meskipun demikian, dia berharap dukungan dan doa dari masyarakat Kabupaten Bengkalis, agar berhasil mengharumkan nama Negeri Junjungan. (Brz/ Lbr)