JAKARTA, lintasbarometer.com
Rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 kembali digelar pada Rabu (22/1/2020) di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pertemuan yang turut dihadiri Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan PSSI itu melahirkan beberapa keputusan.
Dari PSSI, ada tiga poin penting yang sudah ditetapkan. Pertama, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 akan dilangsungkan pada 24 Mei sampai 12 Juni 2021.
Sebelumnya, ada rencana bahwa federasi ingin memundurkan jadwal penyelenggaraan menjadi Juli karena dikhawatirkan mengganggu bulan Ramadan.
“Perayaan Idulfitri 1442 H diperkirakan tanggal 14 Mei 2021. Sebagai catatan, rencana Pemerintah Indonesia dan PSSI untuk memundurkan waktu menjadi Juli 2021 sulit dilakukan. Setelah Piala Dunia U-20 2021, akan berlangsung FIFA Club World Cup di China. Selain itu, kompetisi profesional di Eropa dan Amerika sudah mulai bergulir,” bunyi risalah rapat koordinasi.
Lepas dari soal jadwal, PSSI juga telah memastikan bahwa stadion yang akan digunakan sebagai venue pertandingan tetap enam. Sebagai informasi, FIFA sempat melayangkan keputusan memilih empat saja dari 10 stadion yang diajukan.
“FIFA menyetujui enam stadion. Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Pakansari, Stadion Manahan, Stadion Mandala Krida, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta. Masing-masing stadion harus didukung lima lapangan latihan.”
Menilik ketetapan stadion, PSSI meminta progres renovasi sudah ada. Pasalnya, FIFA kembali melakukan inspeksi pada Maret mendatang.
Nah, soal stadion ini tak bisa dilepaskan dari poin penting ketiga, yaitu VAR (video assistant referee). FIFA memastikan bakal menggunakan VAR di Piala Dunia U-20 2021. Karena itu, setiap stadion utama mesti memiliki Ruang VAR.
Tak usah khawatir soal peralatan VAR dan wasit. FIFA bakal mengirimkan langsung peralatan VAR plus wasit terbaik—berpengalaman dengan VAR—yang akan ditugaskan di Piala Dunia 2022 untuk memimpin Piala Dunia U-20 2021.
“Mereka (wasit) akan dites di Piala Dunia U-20 2021 melalui sentralisasi penugasan di Jakarta.”
Terlepas dari poin-poin penting perkembangan persiapan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, setahun sebelum turnamen, wajib diadakan countdown menjelang penyelenggaraan.
Selain itu, drawing dan lokakarya direncanakan pada Januari 2021 dengan kemungkinan besar mengambil tempat Bali.
“Ada juga soal data-data stadion yang akan dikirimkan ke FIFA untuk kelengkapan host city. Setiap pengadaan barang dan jasa juga harus atas kesepakatan tripartit (FIFA, PSSI, dan pihak penyedia).”
Menariknya, pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 FIFA memberi persyaratan soal penonton. Minimal, ada penonton sebanyak 10.000 sampai 20.000 orang.
Sebagai konsekuensi persyaratan tersebut, PSSI berencana mengatur penonton agar kondisi di stadion tak terlihat kosong.
“Belajar dari Piala Dunia U-20 2011 di Kolombia yang memegang catatan penonton terbanyak di setiap laga. Sementara Piala Dunia U-20 2019 di Polandia memiliki statistik jumlah penonton terendah. (*)
sumber : Kumparan