JAKARTA, lintasbarometer.com
Syukur alhamdulillah, hari ini, Rabu, 17 Agustus 2022, segenap bangsa Indonesia di manapun kita berada, dapat kembali memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pulih lebih Cepat, Bangkit Lebih kuat, yang diusung pemerintah sebagai tema besar Peringatan HUT RI tahun ini, sangat tepat, mengingat bangsa kita di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, terbukti pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dari ragam persoalan bangsa, tantangan serta situasi global yang tidak membuat republik ini jatuh, apalagi terpuruk, seperti negara-negara dunia lainnya.
Mental dan semangat tempur yang tertanam dalam benak, hati, dan pikiran setiap anak bangsa di republik ini, tentunya tak lepas dari tauladan yang diwariskan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia, tempo dulu.
Saya teringat kisah heroik para pejuang kemerdekaan, baik melalui buku pelajaran di sekolah, maupun dongeng penghantar tidur yang selalu diceritakan ayah, saat beliau masih hidup.
Masih terbayang masa-masa kecil saya, di mana usai numpang nonton tv tetangga yang memutar film perang kemerdekaan oleh stasiun TVRI, Firli kecil, anak dusun bersama teman-teman sebaya bermain perang-perangan di kebun, sawah atau pinggiran anak Sungai Musi, dengan senapan mainan yang kami buat dari pelepah daun pisang.
Dari buku sejarah di sekolah, maupun kisah perjuangan pahlawan yang diceritakan ayah, banyak sekali tauladan kehidupan antara lain nilai-nilai kesederhanaan, ketulusan, keikhlasan, kejujuran dan rasa cinta luar biasa kepada bangsa dan negara, yang memicu keberanian dan kerelaan luar biasa untuk berkorban harta, raga bahkan nyawa sekali pun, untuk kemajuan negeri yang kita cintai ini.
Tidak sedikit esensi dan pelajaran yang dapat digali dari integritas para pejuang, yang seyogianya bukan sekedar kita ketahui tapi seharusnya dijadikan contoh dan pedoman untuk meneruskan perjuangan mengisi kemerdekaan yang dulu mereka rebut dengan darah dan air mata.
Seiring perjalanan waktu, mengisi kemerdekaan memang ternyata lebih sulit ketimbang berjuang merebut kemerdekaan, mengingat musuh negara yang kita hadapi saat ini, tak lain adalah segelintir manusia-manusia yang memiliki “mental terjajah”, khususnya terjajah oleh perilaku koruptif.
Mental terjajah oleh perilaku koruptif adalah menjadi biang keladi terhambatnya kemajuan bangsa dan negara, sesuai dengan cita-cita didirikannya republik ini. (Sindonews)