JAKARTA, lintasbarometer.com
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dampak virus corona terhadap industri penerbangan hingga pariwisata Indonesia. Hal ini berimbas pada hilangnya devisa negara.
Sri Mulyani mengatakan, sejak deklarasi pandemi virus corona pada pertengahan Maret lalu, penerbangan di 15 bandara dibatalkan, alhasil angka turis menurun 6.800 per hari.
“Kehilangan pendapatan di sektor layanan udara Rp270 miliar dengan sekitar Rp48 miliar disumbang dari penerbangan dari dan menuju Tiongkok,” ujarnya dalam telekonferensi, Jumat (17/4/2020).
Kemudian, impor RI turun 3,7% pada kuartal I. Sektor hotel dan restoran tekena imbas pertama karena dampak virus corona. Dari 6.000 hotel di Indonesia tingkat okupansi hotel turun secara rata-rata mencapai 50%, bahkan di beberapa tempat penurunannya bisa capai 90%.
“Menperekraf juga menyampaikan potensi kehilangan devisa signisfikan. Di sisi lain inflasi terjaga di bawah 3% dan jumlah pekerja yang dirumahkan dalam hal ini dari April adalah 1,24 juta dari pekerja sektor formal, sektor informal pencatat harus dilihat lagi 265 ribu pekerja,” ujarnya. (Okezone/ Lbr)