Golongan Listrik 450 VA untuk Orang Miskin Dihapus Dinilai Jadi Persoalan Besar!

Nasional10308 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Pemerintah dan Banggar DPR RI sepakat menghapus daya listrik 450 Volt Ampere (VA) untuk rumah tangga. Sebagai gantinya, pelanggan PLN 450 VA akan naik kelas ke 900 VA. Kebijakan itu juga sekaligus akan menaikkan pelanggan daya listrik 900 VA ke 1.200 VA.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai bahwasanya hal ini dapat menjadi persoalan besar, menurut dia, pengguna listrik terbesar di Republik Indonesia yakni golongan daya listrik 450 VA.

“Setiap 1 gigabyte itu bebannya 3 triliun buat PLN atau buat negara. Dikalikan per tahun,” kata Agus saat dihubungi MNC Portal, Selasa (13/9/2022).

Dia mengutarakan bahwa ini memang ada persoalan besar. Menurutnya, sebelum berbicara miskin dan tidak miskin sekarang ini PLN sudah over 50% dari kapasitas yang dimiliki. Kelebihan pasokan listrik yang dialami PT PLN (Persero) makin menjadi seiring dengan mulai selesai dan beroperasinya berbagai pembangkit listrik pada tahun ini yang termasuk dalam proyek 35 ribu Megawatt (MW).

“35 ribu megawatt itu kan sudah jalan, sudah jalan dan yang belum dibangun sudah kontrak dan harus dibangun. Artinya pln akan punya kelebihan listrik yang sangat besar,” katanya.

Sebagaimana diketahui, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan, sebanyak 10.469 MW dari target 35 GW sudah memasuki tahapan commercial operation date (COD) pada Agustus 2021 lalu.

Perincian sisanya, sebanyak 17.685 MW sudah memasuki fase konstruksi, 6.063 MW fase PPA (Power Purchase Agreement), 839 MW fase pengadaan dan 724 MW fase perencanaan per Agustus 2021 lalu.

Saat ini, beberapa proyek pembangit dari megaproyek 35.000 MW sudah hampir rampung. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 misalnya, sudah memasuki tahap commissioning dari tahun lalu.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional, pembangunan PLTGU berkapasitas 1.760 MW ini dikerjakan oleh PT Jawa Satu Power (JSP). JSP sendiri merupakan perusahaan konsorsium PPI, Marubeni, dan Sojitz dengan kepemilikan saham oleh PT Pertamina Power Indonesia (PPI), 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%. (Okezone)

banner 336x280