ROHIL, lintasbarometer.com
Tahap demi tahap pembangunan kawasan terbuka hijau hutan kota batu empat Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sudah mencapai 80 persen dari perencanaannya. Walaupun belum selesai tahap pembangunannya, masyarakat sangat antusias dan ramai berkunjung untuk menyaksikan keindahan hutan kota Rokan Hilir.
Sudah Ramai masyarakat mengunjungi hutan kota untuk menyaksikan keindahanya, dikesempatan itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suandi,S.Sos mengatakan bahwa hasil pendapatan dari retribusi parkir yang disetorkan melalui Dinas Perhubungan Rokan Hilir.
Tahapan pembangunan hutan kota Bagansiapiapi sudah mencapai 80 persen yang di bangun sejak Tahun 2020 lalu. Diarea hutan kota ini sudah di bangun berbagai bangunan penunjang untuk memperindah area dan beberapa fasilitas lainnya seperti, gazebo, panggung seni, jembatan, danau buatan, los kantin, WC umum, bebek dayung, air mancur menari dan patung hewan, kandang berbagai jenis unggas serta area parkiran yang luas, jelas Suwandi,S.Sos saat ditemui awak media Kamis 29-12- 2021 di Lokasi Hutan Kota.
Lanjutnya, dari hasil retribusi parkir saat ini Alhamdulillah sudah memberikan pemasukan daerah sekitar 4 juta perbulan yang disetorkan ke Dinas Perhubungan,yang mana petugas parkirnya diambil dari tenaga DLH dengan gaji bulanan, terang Suwandi.
Suandi,S.Sos mengatakan, Mentargetkan Tahun 2022 tahapan pembangunan kawasan hutan kota Bagansiapiapi sudah rampung. Perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan diarea hutan kota Tahun 2022 seperti jalan penghubung dibelakang lokasi dan jalan keluar mobil diparkir depan.
Target kita tahun 2022 pembangunan hutan kota sudah selesai, saat ini tinggal pembangunan jalan penghubung belakang dan jalan keluar mobil dari parkiran didepan lokasi. Setelah semua selesai baru kita lakukan tata kelola pemanfaatan fasilitas yang ada melalui peraturan daerah. Karena hutan kota ini merupakan aset daerah yang dibiayai dari dana APBD, semoga dari hutan kota ini banyak memberikan pemasukan PAD sesuai harapan kita semua, tuturnya.
Editor : Edisupriadi