PEKANBARU, lintasbarometer.com
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Provinsi Riau merilis Realisai APBD daerah se-Riau tahun 2021 hingga tanggal 16 Desember.
Hal ini dirilis Fitra dalam catatan akhir tahun, dalam webinar diskusi publik, catatan akhir tahun FITRA Riau terhadap indeks kerja tata kelola dan kesehatan fiskal pemerintah daerah provinsi dan kabupaten kota se-Riau, Selasa (28/12/2021).
Hasilnya, kinerja keuangan daerah pada tahun 2021 berdasarkan realisasi sampai 16 Desember 2021, secara rata-rata baru mencapai 72%.
Dari angka tersebut, Fitra menilai dapat diproyeksikan hingga akhir tahun belanja daerah tidak akan terserap secara maksimal.
Dimana, daerah terendah serapan APBD tahun 2021 adalah Kabupaten Bengkalis sebesar 59%. Untuk diketahui, Bengkalis merupakan daerah nomor dua APBD terbesar di Provinsi Riau, dengan Rp 3,59 triliun, dan baru terealisasi Rp 2,12 triliun.
Kemudian, terendah selanjutnya adalah Kuansing 63% dan Pelalawan 69%.
Daerah lainnya termasuk Provinsi Riau dengan serapan APBD di atas 70%. Kabupaten Rohil dengan realisasi tertinggi sudah mencapai 82%.
Fitra menilai, rendahnya serapan APBD menunjukan tidak terlaksananya sejumlah program prioritas termasuk untuk penanganan Covid-19.
Berikut data Fitra Riau terhadap realisasi APBD se-Riau dari yang terendah :
Bengkalis Rp 59,1 %
Kuansing Rp 63,8 %
Pelalawan Rp 69,1 %
Pekanbaru Rp 70,2 %
Inhil Rp 71,1 %
Meranti Rp 73,1 %
Siak Rp 73,7 %
Inhu Rp 73,8 %
Dumai Rp 74,9 %
Rohul Rp 75,0 %
Provinsi Riau Rp 75,7 %
Kampar Rp 77,4 %
Rohil Rp 81,8 %
(clh/lbr)