JAKARTA, lintasbarometer.com
Bank Indonesia (BI) mengeluarkan sistem baru untuk bertransaksi antarbank. Kebijakan teranyar bank sentral Indonesia tersebut meringankan biaya transfer antarbank yang dilakukan nasabah.
Biaya transfer yang semula dipungut Rp 6.500 per transaksi, lewat BI Fast bakal menjadi Rp 2.500.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI, Bambang Kusmiarso, menjelaskan sejauh ini sudah ada 44 bank yang siap mengimplementasikan kebijakan BI.
“Peserta yang siap melayani BI Fast harus melewati beberapa tahapan, yakni pemenuhan kriteria umum, pemenuhan kriteria 3C, pemenuhan kriteria 1C, serta lulus industrial test dan memenuhi seluruh dokumen persetujuan dan perjanjian kepesertaan,” kata Bambang Kusmiarso dalam konferensi pers pada Rabu, 3 November 2021.
Berdasarkan tahapan yang sudah diterapkan tersebut, sudah ada sebanyak 22 bank yang seharusnya mulai memberlakukan kebijakan di bulan Desember 2021.
Sementara selanjutnya, sebanyak 22 bank akan menyusul di Januari sebagai gelombang kedua program BI Fast. BI juga bakal membuka kesempatan bagi bank yang belum on boarding, untuk mengisi gelombang-gelombang setelahnya.
Berikut daftar 22 Bank yang Terapkan BI Fast pada Desember 2021
Nama Bank (1-11) | (Nama Bank (12-22) |
---|---|
Bank BTN | Bank Syariah Indonesia |
Bank DBS Indonesia | Bank BRI |
Bank Permata | Bank OCBC NISP |
Bank Mandiri | Bank BTN Syariah |
Bank Danamon | Bank Permata Syariah |
Bank CIMB Niaga | Bank CIMB Niaga Syariah |
Bank BCA | Bank Danamon Syariah |
Bank HSBC Indonesia | Bank BCA Syariah |
Bank UOB Indonesia | Bank Sinarmas |
Bank Mega | Citibank Indonesia |
Bank BNI | Bank Woori Saudara |