ROKAN HILIR, lintasbarometer.com
Diskominfo Rohil Pada beberapa tahun belakangan ini, Stunting menjadi topik yang kerap diperbincangkan banyak orang diberbagai belahan dunia, khususnya para ibu di negara berkembang.
*Apa itu Stunting ?*
Berikut paparan Ny Sanimar Afrizal SPd Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rokan Hilir, pada kegiatan Pembekalan dan Pemantapan Pencegahan Stunting di jajaran pengurus organisasi fungsional yang dipimpinnya.
Sanimar Afrizal menyampaikan, bahwa berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan, bahwa stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
Dikarenakan suatu kondisi tertentu dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya anak sebagai generasi penerus, maka perlu dicegah dengan menciptakan kondisi yang ideal agar tumbuh kembangnya anak dapat berjalan dengan lebih baik dan sesuai dengan usianya, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang dapat menjadi investasi masa depan atau generasi yang cerdas dan bernas.
*langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, apa sajakah caranya? Simak selengkapnya berikut ini.*
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5.Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut
*PKK Gencar Sosialisasi Stunting*
TP PKK Kabupaten Rokan Hilir menggencarkan sosialisasi pencegahan stunting, dan melakukan kunjungan rutin hingga ke pedesaan, sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting.
Hal tersebut diungkapkan Sanimar saat ke beberapa tempat posyandu beberapa waktu lalu dalam acara penilaian lomba posyandu tingkat kabupaten.
Dikatakan Sanimar, salah satu cara paling cepat menuntaskan masalah stunting, yaitu melalui gotong royong dan melibatkan banyak pihak, termasuk semua kader PKK dan masyarakat.
“Kita semua turun ke masyarakat melakukan kampanye Stunting ini. Ayo kita kerja sama dengan sungguh-sungguh agar kasus stunting bisa tuntas ini bisa tuntas di Rohil,” ajak Sanimar.
Selain itu, Sanimar menyampaikan keberadaan Posyandu harus bisa memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi ibu ibu dan para balita serta meminta para kader Posyandu untuk bekerja dengan baik serta selalu ikhlas dalam melayani masyarakat.
Disamping itu, kata Sanimar Afrizal bahwa keberhasilan yang telah ada untuk ditingkatkan serta melakukan inovasi dan terobosan dimasa Pandemi yang terjadi. (Adv/Diskominfo/Rohil)