PEKANBARU, lintasbarometer.com
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Masrul Kasmy menghadiri acara pelantikan Dewan Pengurus Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia (FP2STI) wilayah Riau masa bakti 2020-2023.
Bersaman dengan itu, diadakannya silaturrahmi antara Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dengan Perguruan Pencak Silat Tradisional di Gedung LAM Riau, Minggu (21/2/21).
Salah satu pendiri FP2STI, Panji Sumirat melantik Toni Werdiansyah sebagai Ketua Umum (Ketum) FP2STI Provinsi Riau masa bakti 2020-2023.
Untuk diketahui, FP2STI pada awal pembentukannya adalah sebagai wadah perhimpunan bagi Perguruan Pencak Silat Tradisional yang ada di Indonesia dengan visi dan misi untuk membangkitkan “batang terendam” serta mengembangkan dan membumikan kembali seni silat tradisional agar kembali dicintai dan dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
Ketum FP2STI Riau, Toni Werdiansyah yang baru dilantik mengucapkan terimakasih terlebih lagi kepada Pemerintah Provinsi Riau serta Forkopomda Provinsi Riau yang telah memberikan perhatiannya kepada Pencak Silat Tradisional Provinsi Riau.
“FP2STI akan tetap mempertahankan dan melestarikan silat tradisional Riau, mari saling kita tingkatkan kualitas dan kuantitas sehingga silat selalu dilestarikan hingga kiamat,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Plh Sekdaprov Riau Masrul Kasmy mengucapkan tahniah atas dilantiknya kepengurusan FP2STI masa bakti 2020-2023 dan berharap peran serta FP2STI dapat menyelenggarakan event Pencak Silat Tradisional sehingga Pencak Silat Tradisional yang ada di Riau dapat lebih dikenal luas dan dicintai oleh masyarakat Provinsi Riau.
Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan yang ditaja oleh LAM Riau ini dalam wujud silaturrahmi untuk meningkatkan persatuan serta kekompakan di Provinsi Riau dalam merawat dan membina khazanah budaya bangsa khususnya Pencak Silat.
“Sebagai wujud dukungan Pemprov Riau terhadap hal tersebut, maka Pemprov Riau telah memfasilitasi kegiatan yang diselenggarakan oleh IPSI Provinsi Riau dengan tema Pencak Silat Indonesia ditetapkan Oleh UNESCO Sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 30 Januari 2020 lalu di Hotel Arya Duta Pekanbaru,” jelasnya.
Ketua DPH LAM Riau yang diwakili Kepala Bidang Kesejahteraan dan Kebijakan Sosial serta Bidang Pembinaan dan Pengembangan, Datuk Junaidi juga berharap adanya FP2STI Riau ini dapat memotifasi perguruan silat yang ada di Provinsi Riau maupun seluruh tanah air Indonesia.
“Kepada FP2STI Riau diharapkan untuk mensosialisasikan program kerjanya dalam budaya sirat yang turun temurun kita jaga dan lestarikan serta bersama-sama melestarikan budaya silat di NKRI, kalau bukan mita siapa lagi,” pungkasnya. (Rsky/ Lbr)