JAKARTA, lintasbarometer.com
Indonesia Police Watch (IPW) merilis delapan jenderal calon Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Azis yang enam bulan lagi akan mengakhiri masa jabatannya karena memasuki masa pensiun.
Merespons hal itu, Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengatakan, delapan nama yang dirilis IPW memiliki potensi besar sebagai calon kuat Kapolri baru. “Kalau melihat kinerja dan rekam jejaknya potensinya cukup besar dan sangat terukur,” kata Didik kepada Awak media, Jumat (12/6/2020).
Menurut Didik, nama-nama tersebut memiliki rekam jejak dan integritas yang baik selam menjabat di institusi Polri. Selain itu, mereka juga memiliki kapabilitas dan kompetensi yang teruji dalam melaksanakan tugas.
“Seperti Komjen Rycko (Kabaintelkam) misalnya, beliau adalah (penerima) Adimakayasa. Sangat terukur dan teruji, termasuk yang lain dengan kelebihannya masing-masing dalam melakukan pengabdian,” jelasnya.
Semuanya tambah Didik, dalam perspektif kinerja memiliki kelebihan masing-masing dan tidak bisa dibanding-bandingkan. Untuk itu nantinya pemilihan pengganti Kapolri baru akan ditentukan dalam fit and proper test.
“Melalui fit and proper test yang terbuka untuk publik di Komisi 3 DPR RI, kita akan mengetahui secara utuh intergritas, kapasitas, kapabilitas dan kompetensi calon Kapolri mendatang. Demikian juga visi, misi dan program besar yang strategis ke depan dalam memimpin Polri. Seperti apa sosok kapolri yang kita harapkan visioner, cakap dan kuat akan bisa kita nilai melalui FPT ke depan,” tandasnya.
Seperti diketahui, delapan nama yang dirilis IPW terdiri dari lima nama jenderal bintang tiga, dan dan tiga jendral bintang dua. Mereka adalah Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kepala BNPT Komjen Boy Rafly Amar, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit, dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Kemudian, jenderal bintang dua yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lufti, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Fadil Imran. (OKZ/ Lbr)
