JAKARTA, lintasbarometer.com
Penyebaran virus corona di Indonesia kian melonjak. Sebanyak 1.285 orang dinyatakan positif menderita COVID-19 per Minggu (29/3), 114 orang di antaranya meninggal serta 64 lainnya berhasil sembuh.
Lebih dari separuh kasus itu terjadi di DKI Jakarta, yakni sebanyak 701 kasus yang menewaskan 67 orang. Lantaran tingginya angka penderita di ibu kota ini, wacana untuk melakukan lockdown atau karantina wilayah kian menguat.
Pembahasan mengenai opsi lockdown ini akan digelar di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) hari ini, Senin (30/3). Belum diketahui apakah pembahasan itu hanya berfokus pada wacana lockdown Jakarta saja atau malah lebih luas lagi.
Berikut fakta-fakta mengenai kepastian Jakarta lockdown atau tidak dirangkum.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi membenarkan soal akan adanya pembahasan lockdown di kantor Kemenko Marves. Bahkan, kata Budi, hasil rapat itu nantinya disampaikan langsung oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“Sudah banyak yang bilang, yang sampaikan rekomendasi, bupati-bupati, gubernur, juga banyak yang minta. Ya mungkin dibahas juga (opsi lockdown),” ujar Budi saat dikonfirmasi kumparan, Minggu (29/3).
Wacana mempertimbangkan lockdown ini bergulir lantaran banyaknya masyarakat yang justru memilih mudik lebih awal. Hal itu dikhawatirkan bakal memperluas penyebaran pandemi asal Wuhan, China tersebut.
Kepolisian telah menyiapkan skenario penutupan jalan masuk dan keluar Jakarta jika lockdown atau karantina wilayah diberlakukan. Hal itu tertuang dalam surat telegram yang dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya.
Dalam surat itu, masing-masing Polres diminta menyerahkan rencana pengamanan penutupan jalan arteri maupun jalan perkampungan yang biasa digunakan untuk masuk dan keluar Jakarta. Rencana pengamanan tersebut akan dirapatkan, Senin (30/3) pukul 08.30 WIB di Polda Metro Jaya.
“Sekarang situasi Jakarta masih social distancing, physical distancing. Tidak ada karantina wilayah atau lockdown. Tapi kita harus tetap latihan. Apa pun yang terjadi kita sudah latihan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Minggu (29/3).
Ia mengatakan, setelah rencana pengamanan dilaporkan oleh setiap Polres maka akan digelar simulasi pengamanan. Semua itu dijalankan agar Polri memiliki gambaran saat rencana itu direalisasikan.
“Rencana akan latihan atau simulasi, bukan lockdown atau karantina. Jakarta belum mengenal karantina. Tapi kalau pemerintah mau laksanakan silakan. Tapi kita sudah latihan. Kita harus latihan dulu, tidak bisa lockdown,” kata Yusri.
Video penutupan tol beredar luas di media sosial. Dari video yang diterima kumparan, tampak petugas berseragam Jasa Marga dan Dinas Perhubungan menutup jalan tol masuk ke Jakarta dari Tangerang Kota atau Green Lake.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo membenarkan penutupan jalan tersebut. Namun, saat ini petugas telah membuka kembali.
“Sekarang sudah kembali dibuka,” kata Sambodo kepada kumparan, Minggu (29/3).
Sayangnya Sambodo enggan menyebutkan penyebab jalan itu sempat ditutup. Padahal belum ada keputusan untuk menutup akses masuk ke Jakarta. (Jas/rls/Net)