Lintasbarometer.com
4 (empat) orang yang mengaku sebagai anggota KPK yang mengaku diangkat oleh presiden Republik Indonesia yang dipimpin oleh oknum berinisial AR mendatangi rumah Kepala Desa Pemepek beberapa waktu lalu sekitar pk.19.00 Wita.
Ketika awak media ini mendatangi Kades Pemepek di rumahnya, 15/2/2020 untuk mencari kebenaran kasus yang menimpanya, Kades Pemepek (Marlan) menceritakan kronologis kejadiannya.
Bermula dari pengerjaan jembatan desa yang didanai dari DD 2019 dengan biaya sekitar Rp 312 juta, 4 orang yang mengaku sebagai anggota KPK yang di mana mereka katanya diangkat oleh presiden Republik Indonesia mendatangi rumah kami sekitar pukuk 19.00 Wita,”Kata dari salah seorang dari mereka yang mengaku sebagai pemimpinnya tidak lama kemudian saya persilahkan masuk ke ruang tamu , sementara 3 orang lainnya mengelilingi rumah kami dulu , baru mereka masuk mengikuti temanya yang duluan masuk keruang tamu.
Tidak lama kemudian setelah mereka dudu di kursi tamu salah seorang dari mereka mengatakan sambil menunjukkan lencana KPKnya mengatakan,”Saya dari KPK, Saya yang menangkap kepala dinas pariwisata Lombok Barat, saya juga bawa borgol,”Katanya, Sontak waktu itu istri saya yang lagi mengantar kopi untuk mereka sempat kaget dengan ancaman tersebut.
Mendengar ucapan oknum KPK tersebut (kades pemepek ) mengatakan ini uang ratusan juta bukan miliaran saya fikir bukan wewenang KPK, dan juga ada proses pemeriksaan dulu, tidak langsung penangkapan,”Kata kades. Terus apa keselahan saya. “Lanjutnya. “Salah Anda membangun jembatan tidak sesuai spek.
Pekerjaan 2019 anda kerjakan tahun 2020, itu kan menyalahi aturan,”Kata oknum KPK tersebut, kalau masalahnya tidak sesuai spek, silahkan tanya sama tim teknisnya, dan ini RAB dari camat silahkan dibaca.
Kalau terkait pekerjaan ini kami kerjakan tahun 2020 yang dianggap menyalahi aturan, silahkan tanya pemerintah mengapa dana tersebut baru dicairkan, “Terang Kades. “Anda ini benar KPK atau bagaimana,”lanjut kades. Ya saya orang KPK,”Jawab mereka.
Ujung dari pembicaraan mereka adalah “Ya pak Kades tolong kondisikan teman-teman kami kalau begitu biar aman” Kata mereka Karena saya tidak punya uang dan kalaupun ada, saya juga tidak akan melakukan hal tersebut, aku kades
Besoknya, 4 oknum ini datang ke kantor desa dengan membawa wartawan. dan di pertemukan dengan pihak konsultan dan dijelaskan kepada mereka dengan gamblang terkait pengerjaan jembatan tersebut. Bahwa proses pengerjaan jembatan tersebut sudah sesuai spek
Kepala Desa Pemepek ( Marlan ) kepada awak media tentang kedatangan para anggota KPK gadungan tersebut Ditanya rencana selanjutnya terhadap kasus ini, kades mengatakan pihaknya akan melaporkan hal yang dialami tersebut ke polisi untuk ditindak lanjut
Selanjutnya ketika awak media ini mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada pimpinan Lembaga tersebut, ( H.Lalu Junaidi ) via whatsApp pihaknya membenarkan bahwa orang-orang tersebut adalah anggotanya.Dia mengatakan,”Beritahukan saya salam saya sama pak Kades (Kades Pemepek Maksudnya) dia SOP,” ungkapnya. (Lbr/Adm)
sumber : Media Investigasi