JAKARTA, lintasbarometer.com
Keterlibatan pihak Polri tampaknya sudah sangat mendesak dalam upaya membereskan investasi mangkrak di Tanah Air. Jumlahnya tak sedikit yakni mencapai Rp 708 triliun dengan total 21 proyek.
Adapun nilai investasi yang telah berhasil dirampungkan sejauh ini sudah mencapai Rp 189 triliun.
Keinginan mengajak Polri tersebut datang dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai lembaga yang ditugasi mengurusi investasi di dalam negeri.
“Tanggal 20 (Februari 2020) akan ada MoU antara Kepala BKPM dan Kapolri. MoU ini tentang bantuan pengamanan dan penyelesaian permasalahan di bidang penanaman modal,” ujar Sekretaris Utama BKPM Andi Maulana.
Menurut Andi, sebelumnya BKPM sudah melakukan MoU dengan Kejaksaan Agung. Namun dengan masuknya Polri, kekuatan BKPM semakin bertambah.
“Jadi ini sudah bagian dari senjata BKPM untuk dapat menyelesaikan permasalahan investasi di daerah-daerah, terutama bagaimana kita mencapai target penyelesaian masalah 21 proyek mangkrak senilai Rp 708 triliun,” jelasnya.
BKPM berharap dengan kerja sama tersebut, permasalahan-permasalahan yang ada di daerah, terutama yang menghambat investasi dapat segera diselesaikan.
“Karena faktor keamanan itu merupakan kunci daripada minat investasi asing untuk investasi di Indonesia,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengemukakan tantangan terberat investasi selama ini adalah masih banyaknya ‘hantu berdasi’ yang berkeliaran. Bahlil menyebut hantu berdasi itu merupakan kata lain dari mafia tanah. (Bizlaw/ lbr