Pembangunan Kilang Minyak Mangkrak, DPR RI Salahkan Mafia Migas

Ekonomi, Nasional, Politik2284 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Lambatnya progres pembangunan beberapa kilang minyak di Indonesia ditanggapi serius oleh anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam. Menurutnya, proyek-proyek tersebut mangkrak lantaran industri minyak di Indonesia telah dikuasai oleh para mafia migas.

“Kita mengimpor minyak dari Singapura itu 1 juta barel per hari. Maka dari itu mafia tak mau membuat kilang minyak,” terang Ridwan pada awak media di rumah Serap Aspirasi atau RH Center, Kota Malang, Senin (23/12/2019) malam.

Menurutnya, pembangunan tersebut bakal terus terhambat karena banyak aktor mafia yang bermain. Pada kesempatan itu pula, Ridwan juga menyinggung 4 kilang minyak milik Indonesia yang berada di Cilacap, Dumai, Kalimantan, dan Papua Barat.

“Indonesia telah menghasilkan minyak sebanyak 775.000 barel per hari namun kebutuhan minyak kita perhari adalah 1.5 Juta barel perhari,” terang pria asal Surabaya tersebut.

Ia mengatakan bahwa di Indonesia banyak sekali mafia minyak dengan pendapatan hampir Rp 1 triliun per bulan.

Ia bercerita, bahwa Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan membuat kilang minyak 2 tahun lalu. Ia mengatakan bahwa Jokowi juga telah datang ke Tuban untuk melihat kilang minyak yang mangkrak. Namun pembangunan itu tak kunjung selesai.

“Karena semua telah diatur oleh mafia,” terangnya geram.

Menurutnya, mafia-mafia minyak tersebut tak menginginkan terbangunnya kilang-kilang minyak di Indonesia. Hal ini karena mafia minyak menginginkan minyak di impor dari luar negeri yang kemudian mengutungkan mafia minyak itu sendiri.

Tak hanya singgung soal kilang minyak, Ridwan juga singgung mengenai Energi tebarukan. Ia mengatakan Indonesia saat ini telah mencapai 11% energi terbarukan yakni angin, air, matahari dan minyak sawit. sementara target energi tebarukan di Indonesia adalah 23%. (*)

 

sumber : Kumparan

banner 336x280