SIAK, lintasbarometer.com
Beberaoa warga kecewa terhadap Pemerintah Kelurahan Sungai Apit, dimana salah satu situs sejarah berupa Parit di Sungai Apit sebagai bukti sejarah atas penamaan Sungai Apit, yang mana nama Kecamatan Sungai Apit di ambil dari sungai tersebut, Selasa (25/5/2021).
Parit Sungai Apit ini sudah berulangkali diajukan untuk pembangunan, baik dalam rapat Musrenbang tingkat Kelurahan maupun musrembang tingkat Kecamatan, agar Parit Sungai Apit dibangun karena mengandung nilai sejarah Kata Indra.
Lanjutnya lagi, adapun Pembangunan Parit Sungai Apit ini masih dilestarikan oleh Kabupaten Bengkalis di tahun 1996, dengan adanya pembangunan Drainase walaupun hanya setengah.
Semenjak dimekarkan Kabupaten Siak dari Kabupaten Bengkalis, seola-ola sampai saat ini Parit Sungai Apit yang bernilai bersejarah tersebut diabaikan begitu saja dan tidak pernah tersentuh sama sekali pembangunannya.
Oleh karena itu, Parit Sungai Apit ini sangat disayangkan apabila dibiarkan menjadi semak dan tempat tumpukan sampah (TTS), karena Parit Sungai Apit tersebut adalah bukti sejarah bagi masyarakat Kecamatan Sungai Apit, yang posisinya ada di belakang panggung Taman Syarifah Sembilan di Kelurahan Sungai apit, Kecamatan Sungai Apit.
Sambungnya lagi, “Alangkah indahnya apa bila Parit Sungai Apit ini di bangun kembali karena posisinya ada di belakang panggung Taman Syarifah Sembilan, karena Parit Sungai Apit ini sudah diketahui oleh masyarakat, bahwa penamaan Sungai Apit, diambil dari sana. Oleh karena itu, hendaknya Lurah Sungai Apit bijak dalam pengajuan pembangunan agar parit tersebut di skala prioritaskan karena mengandung situs sejarah”.
Maka dari itu, kalau Pemerintah Kelurahan tidak bisa mengagendakan pada tahun ini Pembangunan Parit Sungai Apit memang lah keterlaluan betul dan tidak mengerti dengan sejarah, maka saya bersama bebarapa warga disekitaran ini mengharapkan kepada Dinas terkait agar bisa menganggarkan rancangan Pembangunan Parit Sungai Apit untuk Tahun 2021. (Tkn)
