Sebuah situs palsu Kartu Prakerja beredar dalam seminggu terakhir. Situs tersebut berisi informasi bahwa pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 12 telah dibuka.
“Pesan ini adalah hoax yang bermaksud mengelabui masyarakat dan mencuri data pribadi,” kata Head of Communication Manajemen Pelaksana Program (PMO) Karu Prakerja Lousia Tuhatu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 17 Januari 2021.
Alamat dari situs palsu tersebut yaitu http://dashboard.prakerja12.xyz/?gel=12. Hingga Minggu sore, pukul 17.21 WIB, situs ini masih bisa diakses dengan bebas.
Selain itu, tertera jumlah orang yang mendaftar yang angkanya terus bertambah. Lalu di bawahnya, ada perintah untuk mengisi data dengan benar.
Louisa mengatakan bahwa situs resmi dari Kartu Prakerja adalah www.prakerja.go.id. Selain itu, pendaftaran Kartu Prakerja baru dibuka sampai gelombang 11.
Ia menyebut pembukaan gelombang 12 nantinya akan diumumkan melalui media dan media sosial resmi. Baik itu Instagram atau Facebook, dengan nama akun @prakerja.go.id
Sehingga dengan beredarnya situs palsu ini, Louisa meminta masyarakat untuk berhati-hati. “Dalam memberikan data pribadi di situs yang tidak benar,” kata dia.
Sebelumnya Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional Raden Pardede menyatakan pemerintah telah memastikan Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan lagi pada tahun 2021. Anggaran yang disiapkan tidak berubah dari sebelumnya.
“Minimal semester pertama ini sudah akan jalan lagi dengan anggaran Rp 10 triliun,” kata Raden ketika dihubungi, Kamis, 14 Januari 2021.
Adapun skema program tersebut, menurut Raden, tidak akan berbeda dengan yang sebelumnya. Pemerintah akan memberikan pelatihan plus bantuan dana tunai.
Salah satu yang melatarbelakangi dilanjutkannya Program Kartu Prakerja ini adalah penilaian pemerintah bahwa selama pandemi Covid-19 belum sepenuhnya bisa ditangani, maka program bantuan sosial akan tetap ada. Oleh karena itu, uang tunai masih diperlukan masyarakat.
Sebaliknya, bila pandemi Covid-19 bisa ditangani, bantuan tersebut tidak akan diperlukan lagi. Program bakal kembali seperti rencana awal, yaitu hanya pelatihan.
Raden menjelaskan bahwa sebetulnya dalam pelaksanaan program tersebut ada gabungan antara pelatihan dan juga ada bantuan sosial. “Masih begitu untuk semester pertama. Nanti kita lihat dengan semester kedua. Karena kita harus beradaptasi lagi,” ucapnya.
Pada 2020, Program Kartu Prakerja diberikan kepada sebanyak 5,59 juta peserta atau penerima manfaat. Total anggaran yang disediakan sekitar Rp 20 triliun.
Program Kartu Prakerja di tahun 2020 berakhir di gelombang 11 dengan total pendaftar mencapai 43 juta orang. (Tempo)