JAKARTA, lintasbarometer.com
Pandemi virus covid-19 tidak kunjung berakhir, atas hal tersebut pemerintah memastikan akan perpanjang program bantuan sosial (bansos) hingga tahun depan.
Selain itu, pemerintah memperpanjang berbagai stimulus seperti, stimulus insentif listrik hingga akhir 2020, serta restrukturisasi kredit. Beberapa program juga sudah dipastikan berlanjut antara lain, bansos, Program Keluarga Harapan (PKH), dan sembako.
Terkait hal tersebut, Okezone telah merangkum beberapa fakta mengenai perpanjangan bansos hingga 2021, Jakarta, Minggu (9/8/2020).
1. Realisasi PEN Sebesar Rp72,5 triliun
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merinci program pemulihan ekonomi yang telah terealisasi sebesar Rp72,5 triliun atau 35,6% terhadap pagunya hingga akhir Juni 2020. Realisasi ini antara lain untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp24,1 triliun, kartu sembako sebesar Rp20,5 triliun, kartu prakerja sebesar Rp2,4 triliun, bansos sembako sebesar Rp1,4 triliun, dan bansos tunai sebesar Rp15,6 triliun.
“Lalu perlindungan sosial berupa Kartu Prakerja dianggarkan sebesar Rp20 triliun, bantuan diskon listrik Rp6,9 triliun, bantuan logistik atau pangan maupun sembako sebesar Rp25 triliun, serta BLT Dana Desa sebesar Rp31,8 triliun,” jelasnya.
2. Diumumkan 14 Agustus
Sri Mulyani mengatakan, untuk kepastian program bansos apa saja yang akan dilanjutkan di 2021 akan diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam Nota Keuangan yang tahun ini yang dilaksanakan pada 14 Agustus 2020.
“Sebaiknya nanti dilihat Agustus saja di Nota Keuangan,” jelasnya.
3. Kemenkeu Menambah Anggaran Bansos Hingga Rp70,6 Triliun
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan ada empat bansos baru yang akan diberikan. Hal ini akan diberikan di periode September sampai Desember 2020.
“Jadi bansos pertama itu yang produktif sebesar Rp30 triliun untuk 12 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kelas mikro dan ultra mikro,” kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Progam kedua bansos yakni bansos dalam bentuk beras sebanyak 15 kilogram per kepala keluarga. Hal ini untuk 10 juta penerima program keluarga harapan (PKH) dengan anggaran Rp4,6 triliun.
Ketiga, bansos dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp500.000 per penerima kartu sembako. Di mana, anggarannya mencapai Rp5 triliun.
Keempat, bansos berupa BLT sebesar Rp500.000 untuk 13 juta pekerja dengan pagu anggaran senilai Rp31 triliun. Ini diberikan untuk pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan.
Menarik untukmu
4. UMKM Diberi Jatah Rp2,4 Juta
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dalam dua hingga empat minggu ke depan, ada dua program prioritas yang akan dijalankan secara bertahap, salah satunya program bantuan produktif untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Bantuan ini dalam bentuk grant (hibah), bukan pinjaman, yang akan kami berikan sebesar Rp2,4 juta per pelaku UMKM, dan kita harapkan ini bisa digunakan bukan untuk kehidupan sehari-hari tapi juga modal untuk mulai berusaha,” ujar Budi
5. Total Anggaran Bansos Pada Tahun 2020 Mencapai Rp203 Triliun
“Pemerintah terus membantu memulihkan daya beli masyarakat dalam bentuk berbagai bansos yang total anggaran nya adalah sebesar Rp 203 triliun untuk tahun 2020 ini di dalam rangka menghadapi Covid-19,” ungkap Sri Mulyani.
Dia memastikan adanya bansos ini juga akan diperpanjang hingga tahun 2021. Hal ini dikarenakan pemulihan ekonomi akan berlangsung lama.
“Ini yang sedang dikaji untuk kita perpanjang dalam stimulus ekonomi,” tandasnya.
6. Bansos Dikurangi Bertahap pada 2022
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, bansos ini akan diperpanjang hingga tahun 2021, dan secara bertahap akan mulai dikurangi pada tahun 2022. Selain itu, usaha dan industri padat karya akan terus didorong hingga tahun 2022.
“Kita akan melakukan restrukturisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain itu, penempatan dana dan penjaminan juga terus dilakukan agar sektor riil dapat bergerak,” kata Airlangga.
sumber:okezone