Ditengah Pandemi Covid 19, Harga BBM Turun Dapat Membantu Ekonomi Nasional

Nasional5667 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, Lintasbarometer.com

banner 336x280

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyambut baik wacana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal itu diutarakan oleh Ketua Umum PB HMI Arya Kharisma Hardy mengatakan turunnya harga BBM dapat bermanfaat bagi masyarakat saat ekonomi melambat karena pandemi covid 19.

”Penyesuaian harga BBM adalah mutlak dilakukan oleh pemerintah di tengah terkoreksinya harga minyak dunia yang mencapai 40% dan tentunya hal ini akan sangat membantu meringankan beban UMKM serta masyarakat dalam menghadapi krisis pandemik covid-19 saat ini” ujar Arya Kharisma Hardy di Jakarta, Minggu (19/04/2020).

Menurutnya, meskipun tingkat konsumsi BBM dalam situasi seperti ini juga sedang mengalami penurunan, setidaknya bagi para pelaku bisnis jasa logistik, transportasi dan masyarakat, kebijakan ini akan sangat membantu masyarakat terkait penyesuaian BBM yg diikuti penyesuaian tarif dasar listrik dan bahan pokok lainnya oleh pemerintah.

“ini kabar baik bagi masyarakat, sektor jasa transportasi dan pengusaha jasa logistik. Semoga ada trickle down efeck serta penurunan harga lainnya seperti tarif dasar listrik dan bahan pokok lainnya di setiap wilayah, jika penyesuaian harga BBM akan benar-benar terealisasi dalam waktu dekat, dan akan menjadi sangat adil bagi rakyat kecil dan menengah,” jelas Arya.

Dengan menurunkan harga BBM, ujar Arya, Indonesia dinilai akan lebih siap menghadapi masa-masa pemulihan pasca pandemik ini ke depannya, karena para pelaku usaha khususnya UMKM sudah memiliki modal kebijakan fiskal yang akan sangat memungkinkan adanya efisiensi produksi di masa pasca pandemik.

“Akan sangat populis dan menyejukan psikologi masyarakat jika pemerintah siap memangkas harga BBM yang diikuti penurunan tarif listrik dan bahan pokok lainnya di saat rakyat sedang merasakan beban sosial serta ekonomi yang cukup signifikan seperti sekarang, dan PB HMI menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh kebijakan penyesuaian harga BMM ini”, terang Arya.

Meski demikian menurut Arya, sudah saatnya pemerintah memprioritaskan pembangunan oil storage yang saat ini masih kecil, hal ini juga membantu mengurangi angka importasi minyak, Keberadaan jumlah oil storage yang cukup akan sangat menentukan kekuatan sektor pertahanan negara dalam menjaga kedaulatan NKRI.

“Di tengah ancaman geopolitik dan gangguan kedaulatan oleh bangsa lain, Indonesia tentu tidak akan mampu bertahan lebih lama, jika tidak memiliki oil storage dalam kapasitas yang besar. pembangunan itu sangat bermanfaat untuk menekan impor minyak dan memperbaiki pertahanan negara yang jika perang hari ini hanya mampu bertahan 3 hari.  (RRI/ Lbr)

banner 336x280