JAKARTA, lintasbarometer.com
Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) menemukan banyak aset bermasalah di Provinsi Kepuluan Riau (Kepri). Temuan ini berdasarkan monitoring dan evaluasi capaian program koordinasi supervisi pencegahan terintegritas Provinsi Kepri 2019.
“KPK menemukan aset-aset yang bersumber dari hibah eks BUMN, perusahaan, instansi vertikal atau dari belanja pemda, tidak memiliki bukti kepemilikan,” kata Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar di Kantor Wali Kota Batam, Kepri, Senin, 24 Februari 2020.
Lili mengatakan permasalahan legalitas aset ini berpotensi pada penguasaan aset oleh pihak di luar pemerintahan. Pemprov Kepri diminta serius menindaklanjuti persoalan tersebut.
Komisi Antirasuah berjanji bakal membantu melakukan pengawalan terhadap proses legalitas aset tersebut agar tidak berujung pada tindak pidana korupsi.
“KPK akan mengawal secara cermat dan memastikan bahwa komitmen pembenahan tata kelola pemerintahan daerah se-provinsi Kepri dilakukan secara transparan, akuntabel, dan berkelanjutan serta bebas dari intervensi yang tidak sah dari pihak manapun,” tegas Lili.
KPK bakal memfasilitasi pertemuan antara kedua pihak pemilik aset tersebut. Lembaga Antikorupsi siap melakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk melakukan pencatatan terhadap aset hibah di Kepri.
Rapat koordinasi supervisi pencegahan terintegritas Provinsi Kepri 2019. Dok KPK.
“KPK juga mendorong pemda untuk melakukan penarikan aset yang dikuasai oleh pihak ketiga melalui cara-cara persuasif maupun dengan bekerja sama kepada Asdatun Kejaksaan melalui proses hukum perdata dan pidana,” ucap Lili.
Lili mengingatkan pemda untuk bekerja mengacu pada aturan yang berlaku. Pemda diminta menertibkan administrasi pinjam pakai terutama yang sudah habis masa berlakunya.
Monev di Kepri akan berlangsung sepekan ke depan, 24-28 Februari 2020. Plt Gubernur Kepri Isdianto, Bupati atau Wali Kota se-Prov Kepri, kepala DPRD Prov Kepri dan Kab atau Kota, Forkompimda Prov Kepri, Kepala BPKP, Kanwil Pajak, Kanwil BPN, hadir dalam acara tersebut. (Lbr/Kholis)
sumber : Medcom
