JAKARTA,lintasbarometer.com
Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin sudah memasuki 100 hari kerja sejak dilantik 20 Oktober 2019 lalu. Lalu, bagaimanakah kinerja para menteri yang bertanggungjawab atas pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan merombak kabinet pemerintahannya. Menurut Donny, bila ada menteri yang tidak bekerja dengan baik, maka menteri tersebut akan didepak dari pemerintahan saat ini.
Menanggapi hal itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menjelaskan, saat ini ada beberapa menteri yang punya rapor merah dalam 100 hari ini. Salah satunya adalah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
“Ada beberapa yang kurang perform ya, salah satunya Menteri Pedagangan. Kemarin terkait dengan statement pelarangan impor di Tiongkok akhirnya membuat harga bawang putih di pasaran naik,” jelasnya kepada awak media Senin (10/2).
Bhima melanjutkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun dirasa belum mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan kapasitas produksi migas di Indonesia. “Yang belum ada tajinya Menteri ESDM, iya belum kelihatan, belum ada kebijakan yang clear soal kenaikan lifting produksi,” tutur dia.
Terakhir, yang menurut dia masih kurang baik kinerjanya adalah Menteri Koordintator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang kontribusinya dalam meningkatkan perekonomian negara belum terlihat. “Ketiga mungkin Menko Perekonomian, karena belum mampu melakukan stimulus-stimulus yang terdampak ke sektor-sektor, antisipasi ekonominya, terus juga kinerja industri manufaktur, eskpor, pertumbuhan ekonomi ini kan dibawah target semua,” jelasnya. (Jawapos/lbr)