MERANTI, lintasbarometer.com
Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim bersama Sekretaris Daerah Provinsi Riau Drs. H. Yan Prana Jaya, melakukan Panen Raya di Kecamatan Rangsang Barat, pada kesempatan itu Wabup menegaskan Pemerintah Daerah akan terus berupaya mendorong peningkatan produksi padi masyarakat melalui pembinaan dan pemberian bantuan untuk mewujudkan Swasembada Beras, bertempat di Desa Bina Maju dan Segomeng, Kecamatan Rangsang Barat, Rabu (5/2/2020).
Turut serta dalam rombongan Ketua DPRD Meranti H. Muzamil, Tengku Muhammad Nasir, Wakapolres Meranti Kompol. Irmardison, Kepala Bappeda Dr. Makmun Murod, Asisten II Sekdakab. Meranti Drs. Asroruddin, Kepala Dinas PHK Drs. Irmansyah M.Si, Kadis Perikanan Provinsi Riau Ir. Herman, Kadis PU Provinsi Riau Ir. M. Taufik, Kepala Badan pengambangan Teknologi Pertanian, Danramil Selatpanjang Mayor Inf. Irwan, Kepala Dinas Perpustakaan Meranti Drs. Husni Gamal, Kepala Dinas Perikanan Meranti Eldi SE, Kadis Perhubungan Meranti Dr. Aready, Kepala Dinas Perindag Meranti Drs. Azza Fahroni, Sekwan DPRD Riau Heri Suhairy S.Sos, Inspektur Meranti Drs. Suhendri, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Meranti M. Arif, Kepala Dinas Perkebunan Meranti T. Effendi, Kadis PU H. Herman, Kabag Ortal Meranti Agustia Widodo, Kabag Kominfo Meranti Drs. Wan Fahriarmi, Kepala Dinas Camat Rangsang Barat Juwita Sari, Camat Rangsang Pesisir Drs. Afifudin, Kades Bina Maju Zahari, Camat Rangsang T. Arifin, Kades Segomeng Mulyadi.
Panen Raya Padi ditandai dengan pemotongan padi secara simbolis oleh Wakil Bupati Meranti dan Sekdaprov Riau bersama Forkopimda, Ketua DPRD, Camat Rangsang Pesisir dan Kepala Desa.
Khusus di Desa Bina Maju Wabup berkesempatan melakukan Lounching Produk Beras Cindani, beras Organik andalan Desa.
Seperti dijelaskan Kepala Desa Bina Maju Zahari, Panen Raya diwilayahnya telah dilakukan selama 2 tahun terakhir hal ini terwujud berkat kekompakan antara Aparatur Desa dengan para kelompok tani yang ada di Desa Bina Maju.
Saat ini lahan sawah di Desa Bina Maju seluas 375 Ha dengan jumlah produksi mencapai 11 ribu Ton/Tahun. Panen padi di Desa Bina Maju telah menghasilkan sebuah produk unggulan yang dikemas dengan nama ‘Beras Cindani’
Pada kesempatan itu, Zahari juga menyampaikan aspirasi kelompok tani yang meminta dilakukan normalisasi sungai dan tanggul karena sudah terjadi pendangkalan sungai. Akibat dari pendangkan sungai ini menyebabkan potensi perkebunan Kopi dan Pinang gagal panen.
“Kami berharap normalisasi sungai ini dapat direalisasikan pada tahun 2020 ini,” harap Zahari.
Sementara itu Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Riau Ir. Herman, menjelaskan berdasarkan data tahun 2019 jumlah produksi padi Riau sebanyak 300 ribu Ton/Tahun dari jumlah itu dengan luas lahan mencapai 4389 Ha yang tersebar di 7 Kecamatan, Kabupaten Meranti memberikan kontribusi sebesar 2.47 persen.
“Perhektar lahan padi di Meranti hanya mampu memproduksi 3.8 Ton/Tahun cukup jauh selisih jika dibandingkan dengan rata-rata Nasional yang perhektarnya mencapai 5 Ton lebih/Tahun,” jelas Herman.
Khusus Desa Bina Maju menghasilkan produksi padi 8200 Ton/Tahun, jumlah ini dikatakan Herman jauh menurun dari tahun sebelumnya yang menghasilkan 11.000 Ton/Tahun.
Selain di Desa Bina Maju Panen Raya Padi juga dilakukan di Desa Segomeng dengan luas lahan 133 Ha yang menghasilkan produksi sebesar 3335 Ton/Tahun.
Agar produksi padi di Riau khususnya Kepulauan Meranti tidak terjadi penurunan, kedepan pihaknya akan melakukan perbaikan dengan penerapan teknologi pengolahan Padi. Kemudian melakukan optimalisasi pengembangan pangan lokal dan mengharapkan kepada masyarakat tidak melakukan alih fungsi lahan secara besar-besaran.
Lebih jauh dijelaskan Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Riau, saat ini kebutuhan beras Riau terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, namun sayangnya tidak diimbangi produksi beras sehingga terjadi defisit sebesar 70 persen atau produksi beras Riau hanya mampu memenuhi 30 persen dari kebutuhan masyarakat.
Untuk mendorong peningkatan produksi Padi di Meranti Dinas Ketahan Pangan Provinsi Riau akan menggulirkan bantuan yakni, 1. Pupuk 500 Ha untuk Meranti, 2. Bantuan sarana dan benih padi untuk 1000 Ha lahan, 3. Bantuan Sarana Produksi untuk 30 Ha Lahan, Bantuan Benih Padi Hibrida dan Jagung seluas 312 Ha, Alat Pasca Panen sebanyak 3 Unit, serta Pembangunan Embung 3 Unit.
Menyikapi hal itu dalam pidatonya Wakil Bupati Meranti berharap produksi padi di Meranti dapat meningkat agar memberikan dampak yang luar biasa bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Tak lupa Wabup juga mengucapkan apresiasi kepada Kades dan masyarakat yang telah berhasil mengolah padi dengan produksi yang sangat baik.
Selanjutnya Wabup menegaskan akan terus berupaya mendorong peningkatan produksi padi masyarakat melalui pembinaan dan pemberian bantuan dalam mewujudkan Swasembada Beras di Kepulauan Meranti seperti yang dilakukan saat ini bekerja sama dengan Pemerintan Provinsi.
Namun ia berharap bukan hanya terjadi peningkatan produksi padi tapi juga hadus diiringi dengan peningkatan harga padi organik tersebut sehingga turut mendongkrak pendapatan masyarakat petani beras.
“Saya berharap produksi beras Cindani dapat dipertahankan sebab kita ingin bukan hanya produksi saja yang meningkat tapi juga harga jual agar pendapat masyarakat petani beras juga meningkat,” ujar Wabup.
Salah satu upaya meningkatkan harga jual beras organik menurut Wabup adalah dengan pengolahan yang profesional dan pengemasan yang menarik. Untuk penggilingan Wabup menyerankan harus didukung dengan mesin yang canggih agar padi tidak patah.
“Pengolahan Padi harus sempurna terutama mesin giling sehingga terjadi peningkatan kualitas, selain itu juga kemasan yang baik semua ini akan membuat harga jual beras organik semakin tinggi seharga 25 ribu/Kg,” jelas Wabup.
Kemudian Wabup juga berharap kepada PPL untuk terus membina dan mendampingi petani dalam hal sharing ilmu dan teknologi, dan kepada Dinas Perindag Meranti dapat mengkondisikan pemasarannya.
Sekedar informasi, kegiatan panen raya ini juga dikemas dengan acara dialog bersama kelompok masyarakat yang menyampaikan beberapa aspirasi diantaranya normalisasi sungai yang sudah mendangkal, mohon bantuan alat pasca panen berupa 4 Unit mesin Combine Merk Hornet yang sangat cepat, serta Ekscavator mini, selain itu juga pembangunan Tanggul dan Pintu Klep juga semenisasi jalan pertanian.
Menanggapi aspirasi masyarakat soal normalisasi sungai dikatakan Wabup harus dilakukan pengkajian dulu sebab jangan sampai normalisasi sungai justru menimbulkan persoalan baru. Dimana saat pasang besar (keling.red) air asin akan menggenangi seluruh area sawah yang menyebabkan panen gagal dan rusaknya lahan.
Sementara itu Sekdaprov Riau Yan Prana Jaya berjanji akan memberikan 4 unit mesin perontok padi, serta semenisasi jalan pertanian.
“Ini semua akan menjadi perhatian kita,” ujar Yan Prana.
Sekdaprov Riau Yan Prana Jaya, mengatakan sangat mengapresiasi para petani yang telah sukses menggarap lahan hingga penen seperti saat ini. Ditegaskan Sekda Pemerintah Provinsi sangat berkomitmen mewujudkan kemandirian pangan, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan di Provinsi Riau demi meningkatkan drajat kesejahteraan masyarakat.
Iapun berharap dengan potensi Padi Meranti yang cukup menjanjikan itu dapat membawa Kabupaten Meranti menuju Kabupaten Swasembada Beras di Provinsi Riau.
Diinformasikan juga dalam pertemuan dengan Sekdaprov Riau ini, Wabup H. Said Hasyim juga curhat terkait masalah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Meranti yang membutuhkan anggaran cukup besar, ada 4 ruas jalan 131 KM, Tj. Padang-Teluk Belitung 59 KM, Teluk Belitung-Meranti Bunting sepanjang 13 KM yang saat ini masih berbetuk jalan Base atau tanah untuk itu sesuai aspirasi masyarakat ia meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk peninhkatan aspal.
“Ada juga ruas jalan Provinsi yang belum tersentuh yakni di Pulau Merbau Jalan Ketapang-Semukut sepanjang 153 KM. Kemudian jalan Alai-Kampung Balak yang selalu amblas, kami juga minta bantuan,” ucap Wabup.
Selain masalah infrastruktur Wabup juga curhat masalah peningkatan SDA melalui pendidikan yakni pembangunan gedung SMA Kepau Baru yang lokasinya sangat jauh dari SMA terdekat, masyarakat berharap kepada Pemprov Riau dapat membangun lokal baru di Kepau Baru karena Pemda Meranti tidak dapat melakukan itu dengan alasan sudah menjadi kewenangan Provinsi.
“Meranti Kabupaten termiskin di Riau dengan angka stunting yang cukup tinggi jika tidak ada bantuan Provinsi Riau alamat tidak akan selesai, karena APBD Kabupaten difokuskan pada pembangunan Infrastruktur jalan dan jembatan untuk pembuka isolasi serta memperlancar aksesbilitas daerah,”jelas Wabup.
Diakhir acara Wabup juga berkesempatan melakukan penyerahan bantuan masjid Darul Mutaqin Dusun 3 Desa Bina Maju oleh Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim kepada Perwakilan Pengurus Masjid Darul Mutaqin Turmin. (Jumari/*)