JAKARTA, lintasbarometer.com
Polisi masih melakukan proses penyelidikan terkait dengan kejanggalan kematian Lina Jubaedah. Sejauh ini, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga menyebut, polisi telah meminta keterangan dari 17 saksi termasuk 4 orang yang terdiri dari dokter dan perawat di Rumah Sakit Al-Islam, Bandung.
“Terkait dengan ibu Lina, sejauh ini sudah 17 saksi yang kita ambil keterangan. Terakhir, yang dari dokter rawat, ada empat orang di Rumah Sakit Al-Islam yang kita mintai keterangan,” kata dia di Mapolda Jabar, Rabu (22/1).
Sementara, terkait hasil autopsi laboratorium forensik, Erlangga mengaku belum dapat memastikannya. Kemungkinan, hasil akan disampaikan Kamis (23/1) atau Jumat (24/1). Nantinya, hasil autopsi dan keterangan saksi akan menjadi dasar untuk menarik simpulan.
“Nah, untuk hasil autopsi, kita tunggu dalam satu atau dua hari ke depan. Normatifnya, 14 hari kerja disampaikan dari laboratorium forensik, mudah-mudahan sesuai dengan waktunya segera kita sampaikan,” ucap dia.
“Tentunya, dari autopsi itu kemudian dari keterangan saksi maupun olah TKP, nanti tim penyidik yang akan menganalisis dan menyimpulkan peristiwa itu,” tutupnya.
Sebelumnya, anak dari komedian Sule, Rizky Febian melapor ke Satreskrim Polrestabes Bandung terkait kejanggalan meninggalnya sang ibunda, Lina Jubaedah. Kejanggalan yang dimaksud yakni terkait adanya luka lebam di tubuh Lina.
Atas laporan tersebut, polisi melakukan olah TKP di kediaman Lina dan suaminya, Teddy Pardiana, di Kompleks Margahayu Raya, Bandung, pada 8 Januari lalu. Dalam olah TKP itu, polisi mengamankan sejumlah barang, yakni CCTV, komputer PC berwarna hitam, dan ponsel milik Lina. Polisi pun melakukan proses pembongkaran makam untuk mengautopsi jenazah Lina pada 9 Januari lalu.
Lina Jubaedah meninggal dunia pada 4 Januari lalu di usia 42 tahun. Mantan istri Sule ini jatuh pingsan usai salat Subuh di kediamannya bersama Teddy. Teddy bilang, istrinya itu meninggal karena penyakit lambung. (*)
sumber : kumparan