JAKARTA, lintasbarometer.com
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 10 tersangka baru dalam pengembangan perkara kasus korupsi proyek jalan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, tahun anggaran 2013-2015.
Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara korupsi sejumlah ruas jalan di Bengkalis yang menyeret mantan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin.
“Saat kami telah meningkatkan ke status penyidikan terhadap empat pelaksanaan proyek. Setelah menemukan adanya bukti permulaan yang cukup dugaan tindak pidana korupsi baik di dalam proses penganggaran maupun pelaksanaannya,” kata Ketua KPK Firli Bahuri saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat.
Terhadap 10 orang tersebut disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Pertama, pada proyek peningkatan proyek peningkatan Jalan Lingkar Bukit Batu-Siak kecil (multiyears) di Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp156 miliar, KPK menetapkan tiga tersangka, yakni pejabat pembuat komitmen (PPK) atau Sekretaris Daerah Kota Dumai nonaktif dan Kepala Dinas PU Kabupaten Bengkalis 2013-2015 M Nasir (MN) serta dua orang kontraktor Handoko Setiono (HS) dan Melia Boentaran (MB).
Kemudian kedua, terkait proyek peningkatan jalan lingkar Pulau Bengkalis (multiyears) Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp126 miliar. Adapun yang menjadi tersangka M Nasir, Tirtha Adhi Kazmi (TAK) selaku PPTK serta empat kontraktor masing-masing I Ketut Surbawa (IKS) Petrus Edy Susanto (PES), Didiet Hadianto (DH), dan Firjan Taufa (FT).
Selanjutnya ketiga, proyek pembangunan Jalan Lingkar Barat Duri (multi years) Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp152 miliar. KPK menetapkan M Nasir dan Victor Sitorus (VS) selaku kontraktor.
Terakhir proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Duri (multi years) Tahun Anggaran 2013-2015 dengan nilai kerugian sekitar Rp41 miliar. M. Nasir dan Suryadi Halim alias Tando (SH) selaku kontraktor ditetapkan sebagai tersangka dalam proyek tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan sementara terhadap ke empat proyek tersebut diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara kurang lebih sebesar Rp475 miliar,” ungkap Firli.
Untuk diketahui, KPK pada 16 Mei 2019 telah menetapkan Bupati Bengkalis Amril Mukminin (AMU) bersama Direktur PT Mitra Bungo Abadi Makmur alias AAN (MK) sebagai tersangka dalam pengembangan perkara dugaan tindak pidana korupsi peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis.
Kasus ini merupakan pengembangan dari pengusutan kasus dugaan korupsi sejumlah proyek jalan di Bengkalis. Ada total 6 proyek, dua di antaranya sudah masuk ke meja persidangan.
“Pada tahun 2013 telah dilakukan tender terhadap 6 proyek multi years di Kabupaten Bengkalis dengan nilai total proyek untuk ke enam paket tersebut sebesar Rp 2,5 triliun,” kata Firli.
Sebelumnya, mantan Bupati Bengkalis Amril Mukminin telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Ia diduga menerima total uang Rp 5,6 miliar dari proyek tersebut. (Red/Rilis Pers KPK)