Tidak Senang Disoroti Proyek ADD, Kades Tantang dan Ancam Wartawan

Daerah, Hukum Kriminal7152 Dilihat
banner 468x60

HUMBAHAS, lintasbarometer.com

banner 336x280

Diduga tidak senang disoroti soal realisasi pelaksanaan penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) 2019, Kepala Desa Paranginan Selatan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Juanda Sianturi emosi dan bentak-bentak wartawan bahkan melontarkan ucapan mengancam akan membawa massa dari Dusun IV Paranginan bila pekerjaan yang disoroti diberitakan.

Awalnya, awak media mencoba menelusuri salah satu kegiatan di Dusun IV, yaitu Pembagunan Irigasi dari Dolok Nagodang menuju areal persawahan Unduk Sanggar yang menggunakan ADD 2019 sebesar Rp.282.583.100,-. Dari hasil pantauan di lokasi, ternyata pembangunan irigasi tersebut banyak kekurangan (tidak sesuai RAB). Salah satunya yang paling mencolok adalah, bagunan irigasinya sebahagian tidak menggunakan lantai pada saluran dan sebahagian sudah tambal sulam.

Melihat kondisi bangunan irigasi tersebut, akhirnya awak media mencoba menghubungi Kepala Desa melalui telephon selulernya dan mengirimkan pesan via WhatsApp dengan maksud melakukan klarifikasi, namun tidak ada jawaban.

Tidak berapa lama atau sekitar 3 jam setelah pesan dikirimkan lewat WA, Kepala Desa (Juanda Sianturi) menghubungi balik wartawan dan melontarkan kata-kata kasar serta arongan yang bernuansa melecehkan profesi wartawan. Selain bahasanya yang kasar, Kepala Desa juga melontarkan ucapan bernada mengancam akan membawa massa dari Dusun IV.

Dalam rekaman percakapan itu, Kades menyampaikan keberatannya terhadap wartawan karena melakukan pemotretan proyek pembangunan irigasi tersebit. Sementara, alasan Kepala Desa bangunan irigasi tersebut tidak dibuat lantai salurannya akibat tergenang air.

“Salurannya masih tergenang air, makanya tidak dibuat lantainya. Coba pekerjaan tersebut sampai diberitakan, saya akan bawa massa dari Dusun IV,” ucap Kepala Desa Paranginan Selatan Juanda Sianturi melalui telephon selulernya dengan maksud mengancam dan mengintimidasi wartawan.

Saat redaksi (transparannews.com-red) mencoba klarifikasi isi rekaman tersebut melalui pesan WA, Kamis malam, (16/1/20), tidak ada jawaban dari Kepala Desa. (*)

 

sumber : Transparannews

banner 336x280