Polda Riau Terus Genjot Vaksinasi, Upaya Capai Herd Immunity di Riau

Pekanbaru7465 Dilihat
banner 468x60

PEKANBARU, lintasbarometer.com

banner 336x280

Vaksinasi Covid-19 di Riau terus digesa demi mencapai kekebalan komunal atau herd immunity. Salah satunya digelar Polda Riau bersama tenaga kesehatan (nakes).

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyatakan sejumlah upaya dilakukan secara sistematis dan terstruktur oleh pihaknya untuk memenuhi pencapaian vaksinasi 70 persen.

Hal tersebut terbukti efektif. Kurang dari 14 hari, semula capaian vaksinasi 51,33 persen pada 6 Desember silam, namun hari ini, Minggu (19/12/2021), sudah 65,32 persen atau naik 13,99 persen.

Sejatinya, apa dilakukan personel Polri, TNI bersama-sama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, tembus angka 70 persen. Namun, hitungan tertera di dashboard vaksinasi Kementerian Kesehatan tidak sesuai dengan data lapangan yang dikumpulkan secara manual oleh petugas.

“Alhamdulillah, kurang dari 2 pekan, kita genjot vaksinasi siang malam dengan cara sistematis dan terstruktur, mampu meningkat menjadi 13,99 persen,” jelas Kapolda Agung Setya Imam Effendi, Minggu (19/12/2021).

Ia pun menceritakan upaya awal ia lakukan saat mengetahui Riau berada di peringkat 25 dari 34 provinsi di Indonesia, 6 Desember 2021 silam. Ketika itu, capaian vaksinasi 51,33 persen dengan ketersediaan vaksin 881.079 dosis yang baru saja tiba di Riau.

Dari sinilah, Agung mengambil langkah-langkah konkrit secara sistematis dan terstruktur guna mencapai target vaksinasi 70 persen.

Ia mencanangkan target harian masyarakat Riau untuk divaksin 92 ribu dosis. Setelah target dicanangkan, alumni Akpol 1988 ini kemudian meminta Gubernur Riau Syamsuar untuk menambah Tim Vaksinator.

Gubernur Syamsuar kemudian menyetujui dan merealisasikannya dengan menyelenggarakan pelatihan Tim Vaksinator oleh Dinas Kesehatan Riau.

“Saya juga memerintahkan Kapolresta dan Kapolres di Riau bersama-sama Forkopimda setempat untuk menyiapkan vaksin sesuai target harian satu hari sebelum penyelenggaraan,” ungkap dia.

Belum cukup itu saja, ia juga melakukan evaluasi terhadap capaian vaksinasi harian dilakukan masing-masing Kapolsek. Hasilnya, pada 12 Desember 2021, Kecamatan Teluk Belengkong, Indragiri Hilir, menjadi daerah terendah capaian vaksinasinya. Kapolsek, tegasnya, diberi sanksi mutasi jabatan.

Tak hanya itu, juga dilakukan pembagian kerja, Kapolres dengan Kapolsek bertugas menyediakan vaksin serta tempat penyelenggaraan. Sedangkan para kanit, Bhabinkamtibmas serta seluruh personel bahu-membahu mengerahkan masyarakat untuk vaksin dengan menjemput dan mengantar pulang.

“Dengan upaya ini, sasaran vaksinasi jelas dan terukur. Saya juga membentuk 10 Tim Akselerasi percepatan vaksinasi dari Direktorat Operasional serta Brimob Polda Riau,” jelasnya.

Agung Setya mengatakan, juga dikerahkan tambahan vaksinator dan operator PCare sebanyak 60 orang, anggota bertugas memobilisasi masyarakat akan divaksin 200 anggota serta menyerahkan bantuan penguat sinyal guna memperlancar laporan dan input data warga sudah divaksin dengan menggunakan aplikasi PCare.

“Saya juga menargetkan setiap polres setiap hari harus mencapai target vaksinasi 6.900 dosis. Sedangkan target Tim Akselerasi saya bentuk sebanyak 10 ribu dosis,” jelasnya.

Tak hanya itu, jelas ayah tiga orang anak ini, setiap hari dilakukan analisis dan evaluasi mulai 7 hingga 19 Desember 2021 dengan rata-rata per hari 90 ribu dan tertinggi di angka 98.442 dosis. Hasilnya, Polda Riau terbaik dengan tren peningkatan vaksinasi tertinggi se-Indonesia.

Sayangnya, ujar Agung, capaian vaksinasi dilakukan Polda Riau sudah melebihi dari hitungan tercantum di dashboard vaksinasi Kemenkes, terjadi ketidaksesuaian.

Penyebabnya, antara data dimasukkan oleh P Care ke sistem pelaporan Kemenkes terdapat selisih penghitungan yang belum terinput ke data Kemenkes.

“Ini menjadi masalah kenapa hingga sekarang persentase vaksinasi di Riau masih di bawah 70 persen. Padahal, rata-rata harian sudah di atas 90 ribu dosis,” ungkapnya.

Solusinya, jelas Agung, ia telah memerintahkan kepada semua Kapolres dan Kapolresta untuk melakukan verifikasi data dengan membandingkan data catatan manual bersama dashboard Kemenkes dan diverifikasi dengan sisa vaksin tersedia.

Dari verifikasi tersebut, ungkap mantan Kapolres Bengkulu itu, terdapat selisih antara data manual dengan Kemenkes sebanyak 190.644 dosis. Agung mencontohkan di Polres Rokan Hulu. Di sini, ditemukan selisih usai diverifikasi sebanyak 8.105 dosis.

“Kemudian di Polres Siak, terdapat selisih 4.041 dosis yang belum terlaporkan pada sistem pelaporan Vaksin Kemenkes,” kata Agung.

Dengan capaian vaksinasi yang digenjot siang malam sejak 7 Desember 2021 silam hingga hari ini, Minggu (19/12/2021), terjadi peningkatan signifikan capaian vaksinasi sebesar 13,99 persen dan kini berada di angka 65,32 persen.

Kini, ungkap Agung, Riau posisinya di atas Provinsi NTT, Sumatera Barat, Sulsel, Kalbar, Kalsel, Sulbar, Sulteng, Sultra, Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, Aceh dan papua.

“Saya optimis kita mencapai herd immunity 70 persen kurun waktu seminggu ke depan,” tegas Kapolda Agung. (Suara)

banner 336x280