Warga Masyarakat Pesisir Mengharapkan Kepada Pemerintah, Agar Dapat Segara Memperbaiki Jalan Pesisir Yang Rusak Parah

Rokan Hilir13977 Dilihat
banner 468x60

ROHIL, lintasbarometer.com

banner 336x280

Kondisi jalan lintas Pesisir di Dusun Rantau Binuang kecamatan Kubu Babusalam rusak parah
Kubu Babu Salam, Kamis 09 September 2021. lintasbarometer.com. Intensitas curah hujan yang mengguyur daerah Kabupaten Rokan Hilir sejauh ini terbilang cukup tinggi. Sehingga jalan lintas pesisir menjadi rusak parah. hal itu menambah derita warga masyarakat, khususnya yang tinggal didaerah pesisir.

Akibatnya, berdampak burukbagi kondisi jalan-jalan yang ada dikawasan daerah tersebut. Dimana, jalan lintas pesisir banyak mengalami kerusakan parah. Hal ini disebabkan badan jalan yang merupakan tanah liat itu becek berlumpur.

Berdasarkan pantauan awak media dijalan Lintas Pesisir,  tepatnya di daerah Dusun Rantau Binuang kepenghuluan Tanjung Leban Kecamatan Kubu Babusalam, kamis 09 – 09 – 2021 menyebutkan, bahwa selain becek menyebabkan badan jalan menjadi rusak dan berlubang.

Tak hanya becek berlumpur, kondisi ini juga diperparah dengan tidak bagusnya saluran parit pembuangan di kanan-kiri jalan. Akibatnya, air melintas dan menggenangi badan jalan tersebut.

Ditambah lagi truk yang bermuatan kelapa sawit terjebak didalam kubangan lumpur tersebut, sehingga bagi pengguna jalan  baik itu sepeda motor maupun yang berjalan kaki sangat sulit untuk melintas.

 Salah saorang tokoh masyarakat berinisial Aditya mengatakan kepada awak media, beginilah kondisi jalan di kampung kami. Kalau kemarau berdebu, tapi kalau hujan seperti ini jalannya becek dan sulit untuk dilewati, sebutnya.

Akditya melanjtkan ucapannya lagi bagi para warga masyarakat yang melintas dijalur jalan tersebut harus bekerja keras. Yang paling kasihan lagi melihat anak-anak yang hendak berangkat sekolah.harus berjibaku bekerja keras untuk menempuh jalan yang rusak, jelas Aditya kembali.

Bahkan dirinya menjelaskan, bahwa selain membuat sulit pengendara, atas kerusakan jalan pesisir tersebut. Barang tentu akan membawa dampak negatif terhadap perekonomian warga masyarakat yang ada didaerah pesisir dan pedalaman.

 Alasannya, selain harga TBS menjadi murah, yakni Rp 1560 dan upah panen Rp 209 perkilo.  Hal ini jauh berbeda dibandingkan dengan daerah-daerah yang jalannya tidak rusak seperti jalan daerah kami ini, katanya.

Disamping itu dirinya juga menyebutkan dampak negatif lainnya akibat jalan rusak. Juga pasokan kebutuhan warga menjadi terhambat. Efeknya, pasti harga sandang  pangan juga akan ikut naik.

Demikian pula sebaliknya,  ikan sungai yang dijual di Bagan Batu ikut naik, karena para masyarakat yang bekerja sebagai pencari ikan sulit mengeluarkan hasil tangkapan.

Oleh karena itu dirinya berharap kepada pemerintah agar segera memperbaiki jalan tersebut. Karena jalan ini satu – satu akses penghubung keseluruh daerah pesisir. Jadi kalau jalan ini bagus, sudah dipastikan taraf perekonomian warga pesisir juga akan lebih mapan, tutur Aditya.

 Editor   :   Edisupriadi.

banner 336x280