TEHERAN, lintasbarometer.com
Iran menyuarakan keprihatinan dan menyesalkan langkah terbaru Amerika Serikat (AS) untuk menguji coba rudal balistik jarak menengah. Uji coba ini dilakukan beberapa bulan setelah Washington menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menuturkan, keputusan AS untuk mundur dari perjanjian INF dengan Rusia dan kemudian melakukan uji coba rudal adalah sumber ketidakstabilan dunia.
“Kami mengumumkan bahwa penarikan sepihak AS dari Perjanjian INF dengan Rusia dan melakukan beberapa uji coba rudal akan menyebabkan ketidakstabilan di dunia,” kata Mousavi dalam sebuah pernyataan.
Mousavi, seperti dilansir PressTV pada Minggu (15/12/2019), kemudian menuturkan bahwa Iran mengajak AS untuk mematuhi peraturan internasional. “Tidak dapat diterima bagi kita bahwa kita harus menyaksikan ketegangan yang meningkat dan perlombaan rudal dan senjata di dunia setiap hari,” ungkapnya.
Pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan AS mengatakan telah menguji coba rudal balistik jarak menengah. Ini adalah uji coba kedua dalam empat bulan terakhir yang dilakukan atau sejak AS keluar dari Perjanjian INF.
Pentagon mengatakan bahwa uji itu dilakukan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg dekat Los Angeles, California, dan rudal itu terbang sejauh 500 kilometer.
AS secara resmi menarik diri dari Perjanian INF yang diteken pada 1987 dengan Rusia pada Agustus lalu setelah mengklaim bahwa Moskow melanggar perjanjian itu. Rusia membantah tudingan AS tersebut. (*)
sumber : sindonews.com