PASIEN Positif Covid-19 di Riau Membludak, Ruang Isolasi di 7 Rumah Sakit Penuh, Tersisa 83 Ruangan

Pekanbaru6210 Dilihat
banner 468x60

PEKANBARU, lintasbarometer.com

banner 336x280

Ruang isolasi di tujuh rumah sakit di Kota Pekanbaru sudah penuh terisi oleh Pasien Positif Covid-19. Ketujuh rumah sakit itu kini tidak lagi bisa menampung Pasien Positif Covid-19.

Rumah sakit tersebut yakni RS Awal Bros Ahmad Yani, RS Syafira, RS Santa Maria, RS Prima, RS Eka Hospital, RS Arifin Achmad dan RS Madani. Sebanyak 273 ruang isolasi di rumah sakit tersebut sudah terisi.

“Ruang isolasi ditujuh rumah sakit itu sudah penuh,” jelas Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy kepada Tribun, Kamis (10/9/2020).

Menurutnya, ruang isolasi rumah sakit di Kota Pekanbaru juga tinggal puluhan ruang. Saat ini hanya tersisa 83 ruang isolasi bagi Pasien Positif Covid-19. Ruang isolasi tersedia di 15 rumah sakit pemerintah dan swasta di Kota Pekanbaru.

Mayoritas ruang isolasi Pasien Positif Covid-19 du Kota Pekanbaru sebagian besar sudah terisi. Total ada 578 ruang isolasi di 22 rumah sakit. Sebanyak 518 ruang kini sudah terisi Pasien Positif Covid-19. “Sebagian besar ruang karantina sudah diisi,” jelasnya.

Zaini mengaku kapasitas rumah sakit di Kota Pekanbaru mulai terbatas. Kondisi ini seiring peningkatan kasus yang terjadi. “Rumah sakit sudah mulai penuh. Pasien dengan gejala ringan kita arahkan dirawat di Rusunawa Rejosari,” ulasnya. Kota Pekanbaru pun kini menyiagakan rumah sehat di Rusunawa Rejosari.

Kawasan itu menjadi tempat isolasi Pasien tanpa gejala. Ada sepuluh orang masih isolasi di sana. Sejumlah tenaga kesehatan pun membantu Pasien selama isolasi. “Bila butuh rujukan, kita bawa ke rumah,” jelasnya. Satu ruang di Rusunawa Rejosari diisi satu orang Pasien.

Ada satu ruang diisi oleh orangtua dan anak yang Positif Covid-19. Zaini belum berencana menambah kapasitas ruang isolasi di rusunawa. Ia menyebut tim sedang mempersiapkan fasilitas pendukung.

“Ada rencana kita tambah fasilitas agar lebih lengkap,” ulasnya. Pecah Rekor, Riau Bertambah 194 Pasien Positif Covid-19

Penambahan jumlah Pasien Positif Covid-19 di Provinsi Riau kembali memecahkan rekor baru. Kamis (10/9/2020) tercatat ada penambahan sebanyak 194 kasus baru Pasien Positif Covid-19.

Angka ini merupakan penambahan terbanyak sepanjang Pandemi Covid-19 masuk di Riau. Dengan adanya penambahan 194 kasus ini, maka total kasus Positif Covid-19 secara kumulatif hingga saat ini mencapai 3.163 kasus.

Disisi lain, dihari yang sama, kabar baiknya ada penambahan Pasien Positif Covid-19 yang sembuh sebanyak 61 orang. Sehingga total Pasien Positif Covid-19 di Riau yang sudah sembuh sebanyak 1.489 orang.

“Selain itu hari ini ada kabar duka dari Riau. Ada penambahan tiga Pasien yang meninggal dunia sebanyak 3 orang.

Total Pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 di Riau sebanyak 58 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Kamis (10/9/2020).

Dengan terus bertambahnya kasus Positif Covid-19 di Riau, Mimi kembali mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pada setiap kegiatan di masa tatanan hidup baru ini apalagi saat ini tren terkonfirmasi Covid29 terus meningkat.

“Mari sama-sama kita mencegah penularan Covid19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang harus diikuti baik, masyarakat harus disiplin,” katanya.

Mimi menjelaskan, kasus terkonfirmasi positif Covid19 sudah ada di setiap kabupaten/kota di Riau. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan menjaga jarak.

Selain itu, Mimi juga mengingatkan agar setiap kegiatan baik itu kegiatan ekonomi harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk kegiatan rapat dan pertemuan lainnya.

Pihaknya berharap, dengan taatnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan diharapkan mampu menekan angka penyebaran virus korona.

“Itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid19,” ujarnya.

Sementara Jubir Satgas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengungkapkan, penambahan kasus Covid-19 di Riau yang terjadi pada September ini diprediksi bukan lah puncaknya.

Dokter spesialis paru RSUD Arifin Ahmad ini memprediksi lonjakan kasus Covid-19 masih terjadi di bulan oktober mendatang.

“Ini belum puncaknya, karena prediksi kami puncaknya itu justru terjadi bdi bulan oktober.

Makanya saya selalu sampaikan, kalau mau nanti puncaknya di bulan oktober itu naiknya tinggi sekali silahkan jangan gunakan masker, tapi kalau mau puncaknya di september ini dan turun di oktober patuhi saja protokol kesehatan.

Pakai masker saja, kan tidak susah,” katanya.

Yovi menyampaikan sejumlah alasan kenapa dirinya memprediksi bakal terjadi lonjakan di Oktober mendatang.

Diantaranya karena masyarakat masih rendah kesadarannya dalam menerapkan protokol kesehatan.

Salah satunya adalah menggunakan masker.

“Apalagi dengan masuknya musim Pilkada ini, pusing saya lihatnya, kalau masih juga seperti ini, prediksi saya di oktober itu rata-rata penambahan per harinya 150 kasus,” ujarnya.

Jika kondisi ini tidak disikapi serius oleh pemerintah dan masyarakat lalai, maka dirinya memprediksi rumah sakit yang ada tidak akan bisa lagi menampung Pasien Covid-19.

“Coba dihitung saja lah, kalau rata-rata per hari 150 kasus, kali 30 hari, berarti 4.500 sebulan, penuh lah rumah sakit, itu kalau tidak ada intervensi pemerintah dan kedisiplinan serta kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” katanya. (TP/ Lbr)

banner 336x280