Polisi Usut Dugaan Eks Kades di Mandailing Natal Selewengkan Dana BLT

banner 468x60

MEDAN, lintasbarometer.com

banner 336x280

Demo sejumlah warga yang menuntut Kades Mompang Julu di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, agar dicopot berujung ricuh. Warga bertindak anarkistis dengan membakar mobil Wakapolres Madina termasuk melukai enam polisi.

Paur Humas Polres Madina, Bripka Yogi Yanto, mengatakan demo dipicu adanya dugaan penyelewengan dana bantuan langsung tunai (BLT) yang dilakukan eks Kades Mompang Julu, Hendri Hasibuan.

Terkait kasus itu, Yogi mengatakan, pihaknya kini sedang menyelidiki dugaan penyelewengan BLT tersebut.

“Itu tetap kita tindaklanjuti, dalam arti kita selidiki penyelewengan di bagian mana yang dilakukan aparat desa tersebut,” ujar Yogi saat dikonfirmasi, Selasa (30/6)

“Akan tim diturunkan tim lidik fakta. Apakah yang dalam fakta yang terjadi apakah ada penyelewengan dan melalui prosedur hukum. (Kepala desa) akan kita periksa di unit krim tipikor,” tambahnya.

Yogi menjelaskan, aksi massa pada Senin (29/6) diawali dengan memblokir Jalan Lintas Sumatera. Pemblokiran dilakukan karena Hendri Hasibuan, sempat menolak mundur.”(Awalnya) kepala desa enggak mau mundur saat mediasi, kepala desa enggak mau mundur (padahal) warga sudah mendesak,” ucap YogiHingga akhirnya, warga tersulut emosi dan melempari polisi dengan batu hingga membakar mobil Wakapolres Madina. Setelah itu, massa dimediasi kembali dan Hendri Hasibuan bersedia mengundurkan diri.
“Tadi malam camat, danramil, Kapolsek Panyabungan yang membacakan surat pengunduran diri kepala desa Mompang Jolu sekitar pukul kurang lebih 01.00 WIB,” kata Yogi.Kini kondisi di lokasi sudah kondusif. Massa telah membubarkan diri sehingga jalan lintas Sumatera bisa dilalui kembali.”Pukul 03.30 WIB sudah dibuka oleh masyarakat. Arus lalin sudah kembali lancar,” ujar Yogi. (Kmp/ Lbr)
banner 336x280