JAKARTA, lintasbarometer.com
Angka penderita COVID-19 di Indonesia terus bertambah sejak pertama kali diumumkan pada Maret lalu. Hingga Minggu (3/5), kasus positif corona menjadi 11.192, bertambah 349 kasus dari hari sebelumnya berjumlah 10.843 orang.
“Sedangkan pasien sembuh bertambah 211 menjadi 1.876, meninggal bertambah 14 menjadi 845,” ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB.
Untuk mendeteksi dini virus corona di Indonesia, pemerintah menargetkan 10 ribu tes corona dengan metode swab dahak atau Polymerase chain reaction (PCR) setiap hari.
Dalam sepekan terakhir, laboratorium uji spesimen telah diaktifkan sebanyak 89 unit, dan rata-rata pemeriksaan baru mencapai 6.000-7.000 tes per hari. Yuri mengakui ada sejumlah laboratorium yang terhambat uji spesimen lantaran kekurangan stok reagen (pereaksi kimia yang digunakan dalam uji sampel).
Untuk mempercepat uji spesimen, pemerintah juga memodifikasi mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) yang biasa digunakan untuk pemeriksaan Tuberkolosis (TB). Pada kasus TB, pemeriksaan TCM bisa menghasilkan akurasi 99 persen dengan memeriksa kuman pada dahak pasien.
Pemanfaatan mesin TCM untuk pemeriksaan pasien corona sudah dilakukan sejak Sabtu (3/5) di RS Darurat Wisma Atlet. Sebanyak 1.500 cartridge baru telah tersedia.”Peningkatan kapasitas lab untuk deteksi keberadaan SARSCoV2 dengan manfaatkan mesin GenXpert (TCM) yang tersebar di seluruh Indonesia, sebelumnya hanya dipakai untuk deteksi kuman TB penyebab Tuberkulosis dimulai. Baru tiba sekitar 1.500 cartridge,” ungkap peneliti FKM UI, Pandu Riono. (Kumparan/ Lbr)