JAKARTA, lintasbarometer.com
PT Pertamina (Persero) berupaya memastikan alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berjalan dengan baik. Perusahaan menyatakan akan belajar dari pengalaman WK Mahakam untuk mengelola Rokan.
Dalam bahan paparan Pertamina seperti dikutip detikcom, Ahad (8/3/2020), kontrak pengelolaan Rokan oleh Chevron berakhir pada 8 Agustus 2021. Berdasarkan hasil tender, Pertamina menjadi pengelolaan Rokan efektif sejak 9 Agustus 2021 selama 20 tahun melalui skema gross split.
Pada Agustus 2021 atau saat pengelolaan diambil Pertamina, produksi rata-rata Rokan diperkirakan sekitar 140 ribu bopd.
“Belajar dari pengalaman pengelolaan WK Mahaham pasca terminasi, penurunan migas secara alamiah di WK Rokan akan semakin tajam apabila semakin terlambat dilakukannya pengeboran sumur-sumur baru,” bunyi bahan paparan tersebut.
Pertamina sendiri tengah melakukan berbagai usaha untuk memastikan kegiatan transisi Rokan dari CPI ke afiliasi Pertamina berjalan dengan baik.
Opsi-opsi alternatif kegiatan investasi selama masa transisi telah dikembangkan yaitu joint drilling agreement (opsi 1, 2, dan 3 JDA). Di mana, Chevron melakukan pengeboran selama masa transisi atas biaya Pertamina. (RS/ Lbr)