Sri Mulyani Ingatkan Kemendag Jangan Asal Minta Tambahan Anggaran

Nasional, Umum2705 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan Kementerian dan Lembaga jangan hanya meminta tambahan anggaran, namun tidak bisa melakukan serapan anggaran dengan baik. Menurut dia, Kementerian/Lembaga harus melihat apakah serapan anggaran yang selama ini ada sudah maksimal atau tidak.

Salah satu yang menjadi sorotan Sri Mulyani adalah Kementerian Perdagangan. Sorotan ini seiring rendahnya serapan anggaran di Kemendag. Bahkan, Sri Mulyani menegaskan agar Kemendag lebih meningkatkan kinerjanya dibanding hanya meminta tambahan anggaran saja.

“Coba lihat serapannya, jangan pernah minta tambahan anggaran. Coba track record bapak dan ibu sekalian lima tahun, padahal APBN kami juga dalam situasi berat,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Dia pun menekankan dalam mengelola kinerja Kementerian/Lembaga, hal yang penting bukanlah besaran anggaran. Menurut Sri Mulyani, kinerja Kemendag harus berdampak pada sektor riil. Dia pun tidak ingin penambahan anggaran hanya untuk membuat seminar yang justru menambah regulasi.

Selain itu, kata Sri Mulyani, Kementerian/Lembaga harus memperhatikan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). Yaitu sistem penilaian atas kinerja pelaksanaan anggaran suatu satker yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan.

“Ini bisa kita lihat, semakin bagus serapan anggaran maka kinerja dari Kementerian/Lembaga jadi semakin baik. Jadi kalau sampai Pak Menteri datang, minta anggaran, bapak coba dilihat dulu. Anggarannya tak kasih 100 cuma 87 yang dibelanjakan. Jadi jangan asal minta tambahan. Tapi kalau saya kasih 120 malah melorot itu ke 70 nanti IKPA-nya makin turun,” ujarnya.

Sebagai informasi, alokasi anggaran Kemendag pada APBN 2020 sebesar Rp3,57 triliun. Alokasi anggaran ini meningkat dibanding tahun lalu sebesar Rp3,29 triliun. Hanya saja realisasi anggaran Kemendag hanya sekitar 87% saja.

“Jadi poinnya di Kemendag bukan hanya sekadar anggaran tapi membuat kita menjadi institusi yang membuat sektor riil perdagangan menjadi efisien, terukur, dapat diandalkan, dan hemat biaya,” pungkasnya. (Adm/ Lbr)

 

 

sumber: sindonews

banner 336x280