SIAK,lintasbarometer.com
Memiliki lahan kosong seluas 1 hektare saja, warga Minas, Kabupaten Siak, Riau langsung berinisiatif untuk menanam ubi kayu atau singkong. Pasalnya dari 1 hektare itu petani sudah hasilkan Rp100 juta setiap panen sekali 9 bulan.
Penghulu Rantau Bertuah, Darbi mengatakan selain hasil yang sangat menggiurkan itu, petani tidak terlalu sulit untuk menjual ubi kayunya. Sebab, di Kecamatan Kandis kini sudah ada pabrik tapioka yang siap menerima hasil panen ubi kayu warga tempatan, khususnya dalam jumlah banyak.
“Dari pemerintah kampung pun siap membantu kelompok tani yang akan bercocok tanam ubi ini. Tentunya dengan anggaran dana desa yang ada, bantuan ini bisa diberikan kepada masyarakat,” kata Darbi dalam panen ubi 2 hektar bersama Bupati Siak, Alfedri, Rabu (29/1/2020).
Bupati Siak, Alfedri juga mengatakan kelompok tani akan sangat untung jika beralih menanam singkong ketimbang menanam sawit. Sebab sawit butuh biaya besar dan waktu yang lama hingga buah pasir.
“Tadi dihitung tiap-tiap 1 hektare ditanam 10 ribu batang. jika 1 batang menghasil 10 kg maka total hasil panennya 100.000 kg. Kalau harga perkilonya 1.000 rupiah, maka hasilnya jadi Rp100 juta. Ini jelas sangat menguntungkan,” kata Alfedri.
Ia menjelaskan, dalam waktu 8 sampai 9 bulan, sudah bisa dipanen. Oleh karena itu Alfedri mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan kosong dengan menanam ubi kayu, ubi gajah, bawang merah atau usaha peternakan.
Lebih lanjut kata dia, pemerintah menghimbau Penghulu atau Kepala Desa mengoptimalkan penggunaan dana kampung untuk pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kerakyatan.
“Dana kampung bisa digunakan untuk membantu kelompok tani ataupun peternakan serta pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” ujar Bupati. (Riaueditor/lbr)