ROHIL, lintasbarometer.com
Bupati Bengkalis Kasmarni mengaku cukup puas dengan penampilan kafilah Kabupaten Bengkalis saat pawai ta’aruf MTQ XL Tingkat Provinsi Riau di Kabupaten Rohil dan berharap Bengkalis meraih juara I.
“Kalau tahun lalu kita juara II, tahun ini semoga kita bisa meraih juara I, jika dilihat dari apa yang ditampilkan, semua sudah memberikan perannya secara maksimal,” ujarnya usai menghadiri acara pawai ta’aruf yang berlangsung Minggu (24/7/2022).
Bupati Bengkalis Kasmarni hadir bersama Wakil Bupati di tempat tersebut, dengan mengenakan Baju Melayu berwarna pink. Pawai tersebut dilepas langsung oleh Gubernur Riau H Syamsuar didampingi Bupati Rohil Afrizal Sintong.
Pada pawai tersebut, Bupati Bengkalis duduk di bagian depan bersama Bupati Rohul H Sukiman dan Bupati Inhil H Muhammad Wardan.
Saat kafilah Kabupaten Bengkalis tiba di panggung kehormatan, kedua Pemimpin Negeri Junjungan tersebut serentak berdiri di atas panggung dan menyambut kafilah yang melintasi panggung dengan lambaian tangan menyemangati peserta pawai.
Usai menghadiri pawai ta’aruf tersebut, Bupati Bengkalis memberikan apresiasi terhadap kafilah Bengkalis yang tampil memukau di hadapan Gubernur Riau dan para tamu kehormatan yang hadir dalam kesempatan itu.
Selain ikut menjadi peserta, ternyata 9 dari 10 astaka (panggung lomba) pada acara MTQ XL Riau di Rohil ini dikerjakan anak watan Bengkalis. 9 astaka tersebut merupakan karya Muhammad Subandi, warga Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, yang akan dijadikan tempat lomba bagi 583 peserta MTQ Xl Riau tahun ini.
Subandi yang juga pemilik Al Kalam Islamic Calligraphy Event organizer itu mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan penyelenggara, ia berharap karyanya dapat dinikmati pengunjung dan menjadi kebanggan masyarakat Bengkalis.
“Astaka yang kami kerjakan adalah astaka mini, kami kerjakan selama 30 hari, jumlahnya 9 unit ditempatkan di 9 titik, Alhamdulillah kami dipercaya, semoga tempat yang kami siapkan membuat peserta semakin semangat bermusabaqoh,” ungkap Subandi beberapa waktu lalu.
Untuk menyelesaikan astaka mini tersebut, Subandi melibatkan 8 orang pemuda yang rata-rata masih aktif menjadi peserta MTQ, tujuannya untuk mendongkrak ekonomi, agar di luar kegiatan“ lomba, mereka mempunyai penghasilan lain. (Rls/hr)