ROHUL, lintasbarometer.com
Tokoh masyarakat Desa Persiapan Bandar Selamat Isroni yang didampingi oleh pak RT Sudiono bantah issu adanya indikasi yang disertai laporan pemerkosaan terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) Iinisial J yang sempat viraall di berbagai media sosial dan elektronik,Sabtu (11/12) kemarin,
Hal ini disampaikan oleh dua tokoh tersebut saat diwancarai oleh awak media ini di sela-sela berlangsungnya autopsi,tokoh masyarakat yang selama ini terus peduli dengan keluhan masyarakat membantah issu tersebut.
“Saya menyatakan 1000 persen tidak Yakin IRT Iinisial J diperkosa,lantaran tempat tinggal keluarga S dan istrinya J berada di tengah kampung yang padat,tentu jika ada oknum yang ingin melakukan pemerkosaan sudah barang tentu masyarakat sekeliling tahu,katanya.
Lanjut tokoh masyarakat ini menjelaskan, Jikapun ada unsur ancaman besok harinya kan bisa mengadukannya ke saya atau pak RT dan Suami,ini kok diam saja,bahkan jika saya teliti beberapa pemberitaan,kejadian pemerkosaan itu sudah terjadi berulang-ulang dan dilakukan di berbagai tempat,itukan Mustahil menurut akal sehat jika itu pemerkosaan,bantah Tokoh ini dengan kesal.
Ditempat yang sama Pak RT Sudiono juga, mengatakan,bahwa keluarga S dan istrinya J sering terjadi ribut namun sepanjang tidak ada yang keberatan dan melapor tentu kita tidak mau ikut campur,Namun yang saya kesalkan dengan munculnya pemberitaan yang menyebutkan bahwa kami tokoh masyarakat tidak peduli,ini sangat kami kesalkan,urainya.
Ditempat terpisah salah satu tetangga j dan s juga menceritakan yang mana pada tanggal 23/10/2021 terjadi pertengkaran besar antara j dan s sehingga tetangga pada melihat Sr,WY,Hs,Dp (Inisial tetangga)namun karna takut dimarahi s si tetangga ini pigi namun sempat melihat kalau si S menyiram istrinya dengan Air ES satu teko hingga si anak juga ikut terkena siraman air es tersebut.
Tim media lanjut kerumah Bidan SW,alias T yang katanya tempat dimana bayi itu dibawa berobat namun lagi lagi tim mendapat kejanggalan karna pada wawancara kami ternyata pada tanggal 24 oktober 2021 itu bukan dibawa berobat melainkan memastikan sang bayi tersebut masih hidup atau tidak dan yang membawa anak itu kemari bukan orang tuanya melainkan orang lain dan disaksikan masarakat mereka kemari bukan berobat ini perlu juga bapak garis bawahi”Sebut nya.
terahir tim lanjut ke sebuah penginapan milik Sur yang katanya pada pemberitaan sebelumnya tempat terjadinya pemerkosaan tim bertemu dengan D dan D mengaku sudah tinggal dikamar 02 itu sejak tanggal 24 bulan agustus jadi gak mungkin kamar aku ini kuberikan untuk tempat orang memperkosa”Pungkasnya.**(tim)