ARAB SAUDI, lintasbarometer.com
Setelah lebih dari dua bulan disegel, pemerintahan Arab Saudi akhirnya resmi mengumumkan rampungnya proses pembersihan dan akan membuka kembali puluhan ribu masjidnya. Kantor berita pemerintahan, Saudi Press Agency (SPA) menyebut jumlah bangunan yang akan dibuka mencapai setidaknya lebih dari 90 ribu masjid.
Meski begitu, SPA melaporkan bahwa keputusan pembukaan tempat ibadah ini tidak berlaku bagi masid-masjid yang berada di kawasan Mekkah.
Sebagaimana dilansir dari Gulf News, Kementerian Urusan Agama, Dakwah, dan Bimbingan Islam telah menyatakan kesiapannnya untuk membuka kembali lebih dari 90 ribu masjid besar dan kecil di seluruh Kerajaan, kecuali masjid di Mekkah.
Kementerian dan para staf terkait juga disebutkan telah rampung menyelesaikan proses pemeliharaan, pembersihan serta sanitasi masjid-masjid. Seperti diketahui, sebelumnya, pemerintah setempat memang telah berupaya melakukan pembersihan besar-besaran di seluruh masjid di Kerajaan Arab Saudi.
Pembersihan massal tersebut meliputi pensterilan 10 juta masjid serta 43 juta salinan Al-Qur’an; pembersihan lebih dari 600 ribu lemari Al-Qur’an hingga perbaikan sekitar 176 ribu toilet masjid.
Terhitung super cepat, lebih dari 90 ribu masjid pun rencananya akan dibuka kembali mulai Minggu (31/5) mendatang.
Namun, meski sudah mengizinkan para jemaahnya beribadah di masjid, tetapi Kerajaan juga menekankan agar semua pihak terkait bisa tetap menjalankan pedoman serta instruksi kesehatan yang berlaku.
Dalam hal ini, Menteri Urusan Islam, Abdul Latif Al Sheikh, menjelaskan bahwa kementerian sedang berupaya untuk menyebarluaskan instruksi dan prosedur medis pencegahan penularan Virus Corona melalui berbagai platform sumber informasi, seperti outlet media, saluran TV, stasiun radio, surat kabar, hingga situs-situs website.
Makin memperluas daya jangkauan, Abdul Latif menerangkan bahwa instruksi akan ditulis ke dalam berbagai bahasa agar para jemaah bisa paham dan patuh demi keselamatan mereka sendiri.
Sementara itu, beberapa contoh instruksi dasar meliputi wajib berwudhu di rumah, mencuci tangan dengan benar, serta mengaplikasikan ‘hand-sanitizer’ sebelum pergi ke masjid dan setelah kembali ke rumah.
Tidak hanya itu, syarat penting lainnya juga mewajibkan para jemaah agar membawa sajadah pribadi serta menjaga ‘physical distancing’, seperti menjaga jarak dua meter satu dengan yang lainnya, menghindari jabat tangan, hingga berebut untuk masuk gerbang masjid.
Selain itu, anak di bawah 15 tahun juga dilarang salat di dalam masjid. Pun, lansia serta individu yang menderita penyakit kronis dianjurkan untuk melakukan ibadah di dalam rumah.
Kemudian, pemerintah juga menyarankan agar jemaah sebaiknya mengakses Al-Qur’an dengan sarana pribadi, bisa dari ponsel atau setidaknya dari salinan ayat suci milik sendiri.
Sementara itu, hingga kini, Arab Saudi telah mencatatkan kasus infeksi COVID-19 sebanyak 80.185. Meski jumlah infeksi terbilang masif, tetapi total kasus kematian yang dilaporkan Worldometer hanya menyentuh angka angka 441 jiwa.
Dengan angka kematian yang relatif kecil ini, pemerintahan Arab Saudi pun dilaporkan telah mulai menjajaki pelonggaran penguncian, bahkan rencana pencabutan lockdown nasional (kecuali Mekah) setidaknya mulai 21 Juni mendatang. (Akurat/ Lbr)