Lintasbarometer.com
Raja Salman akan menanggung seluruh biaya pengobatan bagi siapa saja yang terinfeksi virus Corona di Arab Saudi.
Hal ini disampaikan menteri kesehatan Arab Saudi pada Senin, sementara kementerian pertanian mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pasokan gandum dan ternak di tengah kekhawatiran kekurangan pangan.
Dikutip dari Reuters, 31 Maret 2020, Menteri Kesehatan Tawfiq Al Rabiah mengatakan Raja Salman akan menanggung perawatan untuk warga dan penduduk yang didiagnosis dengan virus, mendesak orang-orang yang menunjukkan gejala untuk dites.
“Kita semua berada di kapal yang sama,” katanya dalam konferensi pers, menambahkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengawasi upaya karantina siang dan malam.
Raja Salman pekan lalu memimpin pertemuan KTT G20 virtual untuk memajukan tanggapan global terhadap pandemi virus Corona. Para menteri perdagangan negara G20 mengadakan konferensi video darurat pada hari Senin untuk membahas kerja sama dalam rantai pasokan.
Pada konferensi pers terpisah, juru bicara kementerian pertanian mengatakan Arab Saudi akan mulai mengimpor setidaknya 1,2 juta ton lebih banyak gandum bulan depan, menambah cadangan strategis lebih dari 1 juta ton.
Abdullah Abalkhail mengatakan Saudi juga memperluas daftar negara-negara dari mana ia dapat mengimpor ternak.
Para pejabat kesehatan masyarakat mengatakan pengalaman Arab Saudi sebelumnya dalam memerangi Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) membantu mempersiapkan wabah virus Corona baru.
Kerajaan telah mengambil langkah drastis untuk mengatasi penyakit ini, menghentikan penerbangan internasional, menutup sebagian besar tempat umum, dan memberlakukan jam malam sebagian.
Pembatasan pergerakan telah diperketat, dengan masuk dan keluar ke Riyadh, Mekah, Madinah dan Jeddah sangat dibatasi. Kementerian dalam negeri mengatakan pada hari Senin bahwa mereka membatasi akses ke enam distrik di Mekah, seperti yang dilakukan selama akhir pekan dengan beberapa distrik di Madinah.
Hingga Senin Arab Saudi mencatat delapan kematian virus Corona dari 1.453 infeksi, tertinggi di antara enam negara Teluk Arab. (Tempo/ Lbr)