ROHUL, lintasbarometer.com
Menyikapi keresahan masyarakat karna sulitnya mendapatkan premium di SPBU, pegawas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rohul bersama Personel Polsek setempat,lakukan inspeksi mendadak (sidak) serta sosialisasi ke sejumlah Stasiun SPBU di Rohul.Kamis (16/1/2020)
Kabid Disperindag Rohul Ira Puspita SE, bersama Kasi Pembinaan Usaha Perdagangan Aidil Fitra, Bidang Metrologi Amri SH dan Pengamat Tera Zulkifli, mendatangj beberapa SPBU,, diantaranya Simpang Kumu Kecamatan Rambah Hilir kemudian Tim gabungan sidak ke SPBU Kecamatan Rambah Samo dan Dua SPBU di Kecamatan Ujung Batu KM 6 Desa Pematang Tebih Timur hingga SPBU di kecamatan Tandun dan Kecamatan Kabun
Sementara itu, Managemen SPBU, mengeluhkan pengurangan jatah BBM jenis premium sehingga tidak mencukupi untuk keperluan masyarakat.
Dalam Sidak tersebut juga dilaksanakan penerapan tera nojel SPBU, dari pemeriksaan tidak ditemukan segel yang putus dan yang rusak.
“Semua sesuai dengan standar,” Ujar Ira Puspita Kabid Metrologi Disperindag Rohul
Dalam sidak itu, Tim juga melakukan sosialisasi dan meminta agar pemilik SPBU tidak lagi melayani berbagai kegiatan langsiran BBM, khususnya premium atau bensin, Karena itu menyalahi aturan dan diharapkan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
Sidak dilakukan sebagai upaya pengawasan dan sosialisasi dalam pelayanan, sehingga SPBU tidak lagi melayani pelangsir yang diduga menimbun BBM, Apalagi yang menggunakan jeririgan dan kendaraan yang dimodifikasi tangkinya,” Tegasnya
Dalam kesempatan itu, Hendra Pengawas SPBU Simpang Kumu, mengucapkan terimakasih atas sidak Disperindag Rohul yang masih tetap Komit mengawasi SPBU. Agar selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meski ada kendala yakni pengurangan pasokan premium dari Pertamina.
Hendra mengaku, BBM jenis Partalite kurang diminati masyarakat, kecuali disaat premium tidak ada.
“Partalite tidak terlalu diminati masyarakat, karena pengguna sepeda motor mengeluhkan kendaaran agak susah dihidupkan pada pagi hari,” katanya
Saat sidak berlangsung,tidak ada ditemukan antrian panjang kendaraan, namun dilahan masyarakat di samping SPBU Okak di jalan lintas Kecamatan Rambah Samo, ada puluhan unit sepeda motor merek Suzuki Thunder yang diduga digunakan untuk melangsir BBM akan tetapi dibantah oleh Guntur pemilik SPBU yang saat itu didampingi pengawas Menasari.
“Saya tidak tau, sepeda motor siapa yang punya. Di SPBU kita tidak ada melayani tukang langsir. Kalau antrian masyarakat pembeli ya ada, namun sudah ditertibkan, untuk tidak menggangu masyarakat pengguna jalan,” ungkap Guntur.
General Manager (GM) SPBU Km 6 Lintam Ujung batu, Ananto didampingi Pengawas Alfalah, mengucapkan terima kasih atas saran dan sosialisasi Disperindag Rohul
Alfalan menyatakan, BBM jenis premium jatahnya dikurangi Pertamina. Jatah yang masuk 8 ton per hari dan kadang tiga hari hanya 16 ton, sehingga kurang untuk kebutuhan masyarakat. Mereka juga mengalami losis tinggi. Losis ini bermacam-macam, karena faktor alam, alat dan manusia, juga diduga ada mafia BBM.
“Kerugian akibat dari tingginya Losis di seluruh jenis BBM, kalau dihitung satu tahun bisa dibeli mobil Avanza baru,” tuturnya. (h.nst)