BMKG: Puncaknya Musim Hujan Diprediksi Bulan Februari – Maret

Nasional, Umum4926 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA, lintasbarometer.com

banner 336x280

Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko mengatakan awal Januari 2020 belum masuk ke puncak musim hujan. Hary memprediksi puncak musim hujan baru akan terjadi pada dua bulan ke depan.

“Musim puncaknya akan terjadi pada Februari dan Maret,” ujar Hary dalam diskusi berjudul ‘Banjir Bukan Takdir’ yang digelar di pos pengungsian di Cawang, Jakarta pada Sabtu (4/1).

Ia menjelaskan bila di bulan Januari intensitas hujan bisa satu sampai dua kali dalam satu pekan, maka di bulan Februari dan Maret, hujan diprediksi bisa terjadi hampir setiap hari.

“Secara musim, perlu diketahui, di bulan Januari, Februari, Maret itu adalah bulan-bulan puncak musim. Ini yang menjadi ambigu oleh masyarakat, disalah artikan,” kata dia lagi.

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan banjir besar lainnya?

Menurut Hary, curah hujan di awal 2020 ini tergolong sangat ekstrem. Bahkan, data yang dimiliki BMKG tercatat curah hujan yang terjadi pada awal Januari 2020 ini adalah yang tertinggi sejak tahun 1886 silam.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal sebaran curah hujan ekstrem itu lebih luas dan tinggi dibandingkan kejadian banjir-banjir sebelumnya, termasuk banjir Jakarta di tahun 2007 dan 2015 lalu. Itu sebabnya banyak warga yang mengeluh banjir di masa pergantian tahun menjadi kali pertama mereka alami.

“Curah hujan 377 mm/hari di Halim PK (Perdana Kusumah) merupakan rekor baru curah hujan tertinggi sepanjang ada pencatatan hujan di Jakarta dan sekitarnya sejak pengukuran pertama kali dilakukan tahun 1866 pada zaman kolonial Belanda,” ujar Herizal dalam keterangan tertulis pada Jumat kemarin.

Hary kembali mengingatkan awal Januari ini belum memasuki puncak musim hujan. Puncaknya diprediksi akan terjadi pada Februari hingga Maret mendatang. Bahkan, ia menyebut tak menutup kemungkinan hujan juga masih terus terjadi pada bulan Mei.

“Kalau kita flashback secara klimatologi, kejadian-kejadian yang signifikan di puncak musim biasanya di pertengahan Januari hingga pertengahan Februari,” kata dia.

BMKG pun mengimbau kepada publik agar lebih peka terhadap informasi yang disampaikan oleh BMKG. Mereka akan menyampaikan perkembangan mengenai cuaca tiga jam sebelum kejadian lebih dari empat kali dalam sehari. Tujuannya agar masyarakat mau mengecek kondisi lebih dulu dan punya waktu untuk bersiap-siap. (*)

 

sumber : IDNtimes

banner 336x280