ROHIL, lintasbarometer.com
Melihat kondisi jalan lintas pesisir yang rusak parah dan becek, kini warga juga mengeluhkan kondisi pada tiga jambatan yang menjadi salah satu akses penghubung antar kepenghuluan.
Dimana, ketiga jambatan tersebut masih merupakan bangunan lama yang terbuat dari kayu hasil dari swadaya masyarakat sekitar. Dari tiga jambatan itu, dua diantaranya adalah merupakan penghubung ke desa Tanjung Leban dan satu kearah desa Sei Segajah.
Demikian diungkapkan oleh Ketua RT 03 RW 05 Dusun Rantau Binuang kepenghuluan Tanjung Leban kecamatan Kubu Babusalam kepada awak media, Sabtu 11 – 9 – 2021.
Ada tiga jambatan yang mengarah ke kepenghuluan tetangga, yakni dua ke kepenghulanTanjung Leban dan satu ke kepenghulan Sei Segajah. Sampai saat ini kondisinya sudah memprihatinkan karena semua masih jambatan kayu, katanya.
Selain itu lanjutnya,keberadaan jambatan itu adalah merupakan jalan warga masyarakat menuju ke kebun. Karena kalau diperbaiki oleh masyarakat tidak sanggup sebab butuh biaya besar, lagi pula jambatan itu mengarah ke kebun para petani, jelas Zulkifli.
Jambatan itu akan terasa vital saat cuaca panas sehingga seluruh jalan menjadi kering. Jadi warga bisa melewati jambatan kayu itu untuk mengangkut hasil kebunnya.
Sekarang sudah memasuki musim hujan jadi jalanan menjadi terendam banjir dan fungsi jambatan kurang dilalui masyarakat Karena masyarakat lebih memilih menggunakan sampan jalur air untuk mengangkut hasil panennya, terang pak RT lagi.
Oleh sebab itu masyarat berharap kepada pemerintah daerah agar dapat memperbaiki/atau membangun jambatan-tersebut menjadi permanen.
Warga masyarakat mengharapkan semoga pemerintah daerah mendengar keluh kesah warganya agar segera memperbaiki / membangun jambatan yang sudah rusak menjadi jambatan beton, sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk melewati jambatan membawa hasil kebunya, tuturZulkifli.
Editor : Edisupriadi.
