DUMAI, lintasbarometer.com
Memasuki tahun 2020 dunia terguncang, bermula dari wabah virus yang melanda kota Wuhan Cina di penghujung tahun 2019, virus terus menyebar ke seluruh pelosok dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Bukan saja mengancam kesehatan penduduk bumi, wabah nyatanya mampu meruntuhkan sendi sendi kehidupan yang lain terutama ekonomi.
Kepala Bea Cukai Dumai, Fuad Fauzi melalui Kasi PLI, Gatot Kuncoro mengungkapkan, di tengah situasi pandemi covid-19 , bangsa Indonesia terus berjuang, menyelamatkan negeri.
Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara, mempunyai tugas dan kewajiban menjaga stabilitas keuangan negara.
Bea Cukai Dumai yang bertugas menjaga dan melayani masyarakat kota Dumai dan sekitarnya, berjuang sekuat tenaga melaksanakan dengan optimal fungsi fungsi yang telah diamanahkan negara.
Bahkan tambahnya, optimalisasi penerimaan dengan memberikan layanan maksimal agar perekonomian pelan pelan kembali berjalan, menjadi strategi yang tidak dapat ditawar.
Di samping itu, jelas Gatot sebagai kantor yang terletak diujung depan batas negara, pengawasan lalu lintas keluar masuk barang antar negara menjadi obyek pengawasan yang harus terus ditingkatkan.
Dengan tujuan menjaga negeri dari masuk dan maraknya barang ilegal yang membahayakan masyarakat.
“Kerja yang dilakukan Bea Cukai Dumai tentu akan terasa lebih ringan jika semua bergandengan tangan bahu membahu,”katanya, Minggu (10/1/2021).
“Memberikan kontribusi untuk untuk kemakmuran negeri, intimasi dengan berbagai pihak akan mampu meningkatkan kualitas komunikasi untuk menggapai sinergi,”imbuhnya.
Gatot menerangkan, di bidang penerimaan, selama kurun waktu 2020, dengan mengandalkan penerimaan negara dari sektor bea masuk dan bea keluar.
Terutama dari pelayanan industri minyak sawit yang banyak tersebar di kota ini.
Bea Cukai Dumai berhasil menuntaskan tugasnya mengumpulkan target penerimaan yang dibebankan, yaitu total penerimaan bea masuk dan bea keluar lebih dari Rp 450 miliar.
Atau setara 250 persen lebih, dari target yang ditetapkan.
Lebih lanjut dijelaskannya, tidak hanya itu saja, selama kurun waktu 2020 di bidang pengawasan.
Bea Cukai Dumai berhasil melakukan penindakan sebanyak 96 kasus pelanggaran di bidang kepabeanan dan di bidang cukai.
“Bersama tim gabungan, kita juga berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 136,19 Kg dan ekstasi sebanyak 30.000 butir, sepanjang 2020,” terangnya.
Sementara, tambahnya di bidang cukai, pihaknya berhasil mengamankan ratusan ribu batang rokok ilegal tanpa dilekati pita cukai.
Gatot menerangkan, kegiatan menjual dan mengedarkan rokok ilegal yang merampas dan menggerus penerimaan negara dari sektor cukai di saat negara sangat membutuhkan penerimaan untuk menjaga keberlangsungan roda pemerintahan.
“Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN, menjadi proyek besar bersama pemerintah sepanjang tahun 2020, untuk mengangkat masyarakat dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi,” terangnya.
“ Bea Cukai Dumai dan segenap keluarga besar kementerian keuangan di Kota Dumai berupaya, menemani, menjaga dan terus memberikan suport kepada kalangan pelaku usaha di sektor IKM/UKM,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, untuk memperkenalkan produk IKM/UKM, BC Dumai, membantu memasarkan dengan mekanisme lelang yang dilaksanakan kantor KPKNL Dumai.
Memberikan edukasi Business Development Services (BDS) yang digelar KPP Pratama Dumai).
Serta berbagai fasilitas (di antaranya KITE IKM bagi mereka yang akan memasarkan produknya ke manca negara) adalah cara pihaknya, di Kementerian Keuangan, untuk terus berada diantara mereka (pelaku IKM/UKM).
“Di tahun depan, tantangan tidak pernah surut, dengan dukungan dan kerjasaama dengan berbagai pihak, Bea Cukai Dumai yakin amanah yang diberikan negara dapat dituntaskan,” pungkasnya. (TP/ Lbr)